Hingga memasuki penghujung tahun 2020, gebyar lanjutan kompetisi sepak bola di berbagai negara terutama liga-liga top Eropa telah menyuguhkan tontonan yang cukup menarik. Setidaknya hal ini dapat menjadi hiburan dan sebagai pelipur lara bagi penggemar sepak bola di seluruh penjuru dunia selama masa pandemi saat ini. Â
Pasca dicabutnya kebijakan lockdown beberapa bulan yang lalu akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, segala aktivitas secara perlahan mulai kembali berjalan dan mengalami masa pemulihan.
Hampir segala aspek dituntut untuk beradaptasi dengan kondisi yang terjadi saat ini, di mana dengan menjalani kehidupan yang tidak seperti biasanya dilakukan atau yang dikenal dengan istilah kenormalan baru (new normal), tak terkecuali dalam dunia olahraga sekalipun khususnya sepak bola.
Dengan begitu, beberapa negara telah memastikan untuk menggelar kembali lanjutan liga-liga sepak bolanya setelah sebelumnya sempat terhenti sementara.Â
Dari Benua Eropa seperti Bundesliga Jerman, dimana menjadi negara Eropa pertama yang melanjutkan liga sepak bolanya pada paruh kedua bulan Mei lalu, kemudian disusul oleh beberapa liga-liga top Eropa lainnya yang segera menggulirkan kompetisi saat memasuki bulan Juni, seperti Liga Premier Inggris, Serie A Italia, Ligue 1 Prancis, La Liga Spanyol, dan beberapa deretan liga-liga top lainnya.
Kendati demikian, untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini, induk organisasi sepabola dunia (FIFA) mengeluarkan beberapa regulasi baru guna mengantisipasi risiko penyebaran wabah Covid-19 bagi setiap pertandingan yang akan dilaksanakan.
Beberapa di antaranya seperti pertandingan tanpa kehadiran penonton di stadion, lalu pengecekan kesehatan terlebih dahulu bagi setiap pemain di masing-masing klub guna memastikan bahwa tidak ada pemain yang terinfeksi virus sebelum pertandingan dilaksanakan.
Tak hanya lanjutan liga-liga dari Benua Biru yang kembali menggelora, beberapa liga-liga top Asia turut kembali menggelar lanjutan liga sepak bolanya, seperti Liga Super China, K League Korsel, J League Jepang, bahkan liga sepak bola di beberapa negara Asia tenggara pun demikian. Liga negara tetangga seperti Liga Super Malaysia ataupun Liga 1 Thailand juga telah dipastikan bergulir kembali.
Lantas, bagaimana dengan kelanjutan Liga Indonesia masih menjadi pertanyaan kunci hingga saat ini. Ketika negara-negara lain telah siap menggulirkan kembali lanjutan kompetisinya, Indonesia sendiri justru masih adem ayem akan sepak bolanya. Baik pemerintah maupun PSSI belum juga memberikan angin segar pada nasib sepak bola tanah air.Â
Sempat diberitakan bahwa lanjutan Liga Indonesia akan kembali bergulir pada awal Oktober lalu, tetapi berbagai permasalahan dan perdebatan menjadi hambatan dalam rencana menggulirkan kembali lanjutan kompetisi tersebut, sehingga keputusan jadwal lanjutan Liga Indonesia pun dikabarkan kembali mundur menjadi awal November.
Pro dan kontra terkait persetujuan ataupun penolakan pun turut mewarnai masalah kelanjutan Liga Indonesia. Di satu sisi, pihak-pihak tertentu lebih memilih untuk tidak melanjutkan atau mengakhiri musim kompetisi lebih awal dengan alasan kondisi pandemi yang terjadi saat ini.
Di sisi lain, harapan besar bagi masyarakat pecinta sepakbola tanah air baik dari beberapa pihak klub-klub peserta Liga Indonesia maupun para suporter diseluruh pelosok tanah air menginginkan agar kompetisi tetap segera kembali digulirkan. Tak lepas dari kerinduan para suporter akan aksi-aksi tim kesayangan mereka berlaga di lapangan hijau.Â
Meskipun tidak bisa memberikan dukungan langsung ke stadion dikarenakan regulasi kesehatan dan hanya bisa menyaksikan melalui tayangan televisi, dirasa sudah cukup untuk mengobati kerinduan dan menghibur masyarakat pecinta sepakbola tanah air.
Hal tersebut menimbulkan keresahan berbagai pihak dan tentunya menjadi tekanan yang berujung pada nasib klub yang menjadi terkatung-katung, tak terkecuali bagi para pemain-pemain itu sendiri. Hal ini tak lepas dari minimnya pemasukan bagi setiap klub, sementara mereka harus tetap memenuhi kebutuhan dan hak para pemain.
Sembari menanti kepastian, sebagian besar klub mengisi kekosongan kompetisi dengan tetap menggelar latihan rutin demi menjaga kondisi fisik para pemain mereka.
Pada kenyataannya tak sedikit pemain-pemain yang jenuh akan kondisi tersebut, yang kemudian memutuskan untuk angkat kaki meninggalkan klub mereka, baik itu para pemain lokal maupun para pemain asing. Mereka mencari klub baru ke luar negeri agar tetap dapat berkompetisi dan memperoleh pemasukan yang lebih layak. Klub pun tak bisa berbuat banyak, sehingga hanya bisa merelakan kepergian beberapa pilar mereka.
Kekecewaan terus berlanjut ketika jadwal Liga Indonesia yang telah direncanakan bergulir pada awal November dipastikan kembali batal, dimana masalah perizinan dari pihak kepolisian lagi-lagi menjadi faktor penghambat. Segala ketidakjelasan terus menyelimuti nasib sepak bola negeri ini, sehingga jadwal lanjutan liga harus kembali diundur hingga batas waktu yang tidak ditentukan.Â
Berbagai ketimpangan terkait kebijakan yang dikeluarkan sangat menjadi sorotan dalam hal ini. Salah satu yang cukup membingungkan publik tanah air beberapa waktu lalu ialah ketika beberapa kegiatan-kegiatan tertentu yang justru memicu kerumunan cenderung dibiarkan dan diizinkan, sementara perihal kelanjutan Liga Indonesia yang seharusnya dapat bergulir dengan regulasi protokol kesehatan yang berlaku dirasa sangat sulit sekali untuk dilaksanakan.Â
Bagi sebagian besar masyarakat pecinta sepak bola tanah air sendiri tentunya cukup geram dengan kondisi yang terjadi. Hal ini menandakan bahwa negeri ini tidak benar-benar siap dan serius dalam mengelolah di hampir segala hal, khusunya dalam dunia olahraga sepak bola sekalipun.
Sudah sepatutnya kita merasa malu akan hal ini, serta tak heran jika kualitas sepak bola Indonesia semakin hari kian merosot, tak lepas pula dari buruknya profesionalitas kepengurusan sepak bola tanah air. Â
Apa yang diharapkan selalu berakhir dengan kekecewaan, bak seorang kekasih yang tak kunjung memberi kepastian, dan terus menanti sebuah harapan. Begitulah kiranya cerminan yang terjadi pada sepak bola negeri ini, entah harus menunggu sampai kapan lagi, sementara waktu terus silih berganti. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H