Oke. Saatnya melakukan hal yang produktif dengan BlackBerry ini....
 ***
 Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan juga sudah berganti. Sudah lebih dua bulan BlackBerry ini tanganku. Dulu pernah kukatakan bahwa BlackBerry ini nyaris sempurna untukku. Karena di awal Aku sering menggerutu, Opera mini maupun browser bawaan sering bermasalah. Sekarang, kalau boleh kukatakan, BlackBerry ini sempurna untukku!
 Aku sudah mengucapkan selamat tinggal pada Opera mini. Secara kebetulan, Aku menemukan cara untuk lebih mudah browsing dengan Google. Hanya mengubah seting pencarian di Google, hasil pencarian akan diformat otomatis menjadi tampilan seluler. Walau tak semua situs bisa diformat oleh Google, perubahan kecil ini berdampak besar bagiku. Aku merasa lebih terhubung dengan dunia maya! Berbagai situs dapat dibuka dengan cepat, walau koneksi internet Gemini ini hanya EDGE. Untuk situs yang secara teknis tak bisa diformat jadi tampilan seluler oleh Google, Aku menggunakan Google Weblight. Cukup membantu, walau halaman tak bisa tampil secara utuh.
 ***
 Semalam Aku mempublikasikan sebuah karya tulisku secara online. Barusan Aku cek, sepertinya belum banyak yang membaca, apalagi yang merespon. Tak masalah. Aku teringat dengan kabar bahwa penulis-penulis top pun kadang mengalami penolakan, ketika mengajukan karyanya pada penerbit. Semoga kedepannya Aku lebih produktif menulis. Karena saat ini Aku sudah dibekali alat tulis yang bagiku cukup canggih, sebuah BlackBerry bertombol Qwerty.
 Akhirnya, niatku dari awal terwujud. Aku hanya ingin sebuah HP bertombol Qwerty, dan pilihanku jatuh pada BlackBerry ini. Pastinya BB ini akan sangat membantuku, seorang penulis amatir yang sering mencuri waktu untuk menulis.
 Saatnya bekerja, menuntaskan draf-draf yang sudah bertumpuk di kepalaku....
 (End)
 CATATAN PENULIS:
 Kisah ini berdasarkan kejadian nyata (based on true story). Saya sebagai penulis menyadari bahwa saya telah menuliskan beberapa merk atau produk tertentu tanpa izin dari pemilik merk atau produk tersebut. Jika kurang berkenan, saya hanya bisa mohon maaf. Saya menuliskan apa adanya, sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi.