Mohon tunggu...
Adam Perdana
Adam Perdana Mohon Tunggu... lainnya -

Saya menulis, maka saya Eksis. www.facebook.com/AdamPerdana007

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Cerpen] Impianku Jadi Wartawan

30 Mei 2016   16:55 Diperbarui: 30 Mei 2016   17:43 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang tengah malam pengunjung warnet mulai berkurang. Tinggal tiga orang lagi yang masih online. Lagu-lagu di komputer server pun berganti dengan lagu-lagu slow yang melow. Sempurna untuk pengantar tidur. Di parkiran kulihat ada tiga motor, milik pengguna warnet tentunya. Kalau saja Aku bosnya, tentu sudah kusuruh pulang mereka. Mata ini sudah berat rasanya. Segera kuminta kunci motor mereka dan kumasukkan motor satu per satu ke dalam warnet. Pintu ruko warnet kemudian kututup dan kukunci dari dalam. Saatnya tidur.*

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan. Aku masih menyimpan sedikit harapan, kalau saja dapat panggilan dari Graha Aksara. Sempat kuberpikir mengajukan lamaran ke media lain, tapi Aku juga meragukan kemampuan jurnalistikku. Apakah Aku belum layak jadi wartawan? Apakah ini hanya sekedar impian, yang takkan jadi kenyataan? Bagaimanapun, semestinya Aku bersyukur, masih ada pekerjaan yang bisa kulakukan. Walau hanya jadi operator warnet.

Di tengah penantian panjang yang terasa membosankan, perkenalanku baru-baru ini dengan sebuah situs bernama KabarBaikCom patut dijadikan catatan. Sama seperti namanya, situs ini adalah kabar baik untukku, yang bermimpi jadi wartawan, tapi belum kesampaian.

Pertama kali Aku berkunjung ke laman KabarBaikCom karena meng-klik tautan yang dibagikan teman dari Facebook. Sebuah berita mengenai razia warnet menarik perhatianku. Beritanya terasa beda, gaya bahasanya lebih akrab, layaknya mendengar seorang teman bercerita. Kuperhatikan lagi, ternyata berita itu tidak dibuat oleh wartawan. Hanya dibuat oleh seorang mahasiswa yang kebetulan sedang berada di lokasi ketika peristiwa terjadi. Foto yang ditampilkan nampaknya diambil dengan kamera HP-nya. Hari itu juga Aku menelusuri lebih jauh, apa dan bagaimana KabarBaikCom itu.

Situs itu dimiliki sebuah perusahaan media nasional yang berpusat di Jakarta. Pendirinya adalah seorang wartawan. Tak heran jika sebagian besar isinya adalah berita. Ada juga tulisan-tulisan fiksi yang dibuat oleh anggota situs itu. Garis besarnya di sini: situs itu menyajikan dan menampung tulisan-tulisan dari warga biasa, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, dan orang-orang dengan berbagai latar. Semua bisa menulis sesukanya! Namun tentu si penulis harus bertanggung jawab dengan apa yang ditulisnya.

Situs jurnalisme warga, begitu mereka menyebutnya.*

Semakin sering Aku mengunjuni KabarBaikCom, semakin Aku menyukainya. Dan perlahan tapi pasti, keinginan jadi wartawan di Graha Aksara akhirnya sirna.

Aku sudah mendaftar sebagai anggota di KabarBaikCom. Cukup mudah, layaknya mendaftar di Facebook atau Twitter. Tapi sejauh ini Aku hanya membaca-baca dan berkomentar. Kira-kira apa yang akan kutulis sebagai artikel pertamaku? Berita apa yang bisa kudapat jika hanya duduk di sini? Tips menggunakan warnet barangkali? Atau tips bermain game online? Ahh, siapa yang akan membacanya?

Hari ini Aku masuk siang dan pengunjung warnet agak sepi, anak SMP kelas 3 sedang merayakan kelulusannya. Aku akan coba menulis artikel di KabarBaikCom. Aku sudah dapat ide. Temanya adalah: "Kontrol penggunaan internet bagi anak". Ini adalah isu penting. Bayangkan jika anak-anak sekarang dilepas begitu saja menggunakan komputer atau HP yang terkoneksi dengan internet. Berbahaya. Baiklah, Aku akan kumpulkan bahan dulu dengan Google.

BRAAKKK...KRRAKK...KRRAKK

Sebuah suara yang cukup memekakkan terdengar dari luar warnet. Aku mendongak, melihat keluar. Serombongan anak SMP yang konvoi jatuh dari motor mereka. Dari arah berlawanan terlihat sebuah angkot terhenti, kaca depannya retak. Pengunjung warnet yang tak seberapa beranjak keluar. Kukunci laci meja kasir dan kukantongi HP-ku, lalu berlari keluar. Aku dapat berita besar dan Aku akan tulis di KabarBaikCom!
 Kasihan bocah-bocah malang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun