2. Praktis
- Pengambilan keputusan etis
- Manajemen organisasi
- Pendidikan karakter
- Kebijakan publik
Perjalanan hidup Aristoteles mencerminkan dedikasi luar biasa terhadap pencarian pengetahuan dan kebijaksanaan. Dari masa mudanya di Stageira hingga tahun-tahun terakhirnya di Chalcis, ia konsisten mengembangkan dan menyebarkan pemikiran yang hingga kini tetap berpengaruh. Warisan intelektualnya tidak hanya mencakup karya-karya tertulis, tetapi juga metodologi berpikir dan pendekatan sistematis terhadap berbagai bidang pengetahuan yang terus relevan dalam konteks modern.
________
Apa yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan Aristotle?
A. Fondasi Filosofis Kepemimpinan Aristotelian
Pemikiran Aristotle tentang kepemimpinan berakar pada konsep fundamental tentang sifat manusia dan tujuan kehidupan bermasyarakat. Dalam pandangannya, manusia adalah "zoon politicon" atau makhluk politik yang secara alamiah hidup dalam komunitas. Kepemimpinan, dalam konteks ini, muncul sebagai kebutuhan natural untuk mengorganisir dan mengarahkan kehidupan komunal menuju "eudaimonia" atau kesejahteraan bersama.
Aristotle mengembangkan teori kepemimpinannya berdasarkan observasi empiris terhadap berbagai bentuk pemerintahan dan organisasi sosial di zamannya. Ia menekankan bahwa kepemimpinan yang efektif harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang realitas sosial dan karakteristik manusia. Berbeda dengan pendahulunya Plato yang cenderung idealistik, Aristotle mengadopsi pendekatan yang lebih pragmatis dalam memahami kepemimpinan.