Relevance: Pendidikan harus relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Lifelong Learning: Kemampuan untuk belajar sepanjang hayat adalah kunci sukses di era yang terus berubah.
Collaboration: Kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai tujuan ini.
Penutup
Menjadi sarjana di abad ke-21 membutuhkan lebih dari sekadar penguasaan pengetahuan akademis. Kemampuan untuk melakukan Practical Value Rationality menjadi pembeda kritis yang memungkinkan sarjana untuk berkontribusi secara bermakna dalam masyarakat yang kompleks dan cepat berubah. Dengan mengintegrasikan pengembangan kemampuan ini ke dalam pendidikan tinggi, kita dapat membentuk generasi sarjana yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana dan efektif dalam menerapkan pengetahuan mereka untuk kebaikan bersama.
Tantangan dalam mengembangkan Practical Value Rationality memang signifikan, tetapi potensi manfaatnya jauh lebih besar. Institusi pendidikan tinggi, pembuat kebijakan, industri, dan mahasiswa sendiri perlu berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang mendukung pengembangan kemampuan ini. Dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa pendidikan tinggi tetap relevan dan transformatif, mempersiapkan sarjana tidak hanya untuk karir yang sukses, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat global.
Akhirnya, pengembangan Practical Value Rationality bukanlah tujuan akhir, melainkan proses berkelanjutan. Setiap sarjana perlu berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan ini sepanjang karir mereka, menghadapi setiap tantangan dan peluang dengan pikiran terbuka, hati yang empatik, dan tekad untuk menciptakan nilai yang bermakna dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
https://falahyunus.smkn1samarinda.sch.id/2024/09/23/menggapai-kesejahteraan-dengan-wirausaha
https://www.masterstudies.co.id/pascasarjana-s2/etika-terapan/belanda/paruh-waktu