Mohon tunggu...
Muhammad Jafar Al Adam
Muhammad Jafar Al Adam Mohon Tunggu... Buruh - Wiraswasta

Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola

Malam Indah di Dublin

23 Mei 2024   10:36 Diperbarui: 23 Mei 2024   10:41 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari dulu saya adalah fan Manchester United,pada saat tim ini underperformed secara permainan saya mencoba hal baru dengan menonton Atalanta di musim 2019/2020 pemain kesukaan saya waktu itu ialah Duvan Zapata(sekarang main di Torino) secara mengejutkan masuk Liga Champions dan sampai ke semifinal tapi harus takluk oleh PSG, setelah itu saya jarang atau gk pernah nonton Atalanta lagi.

Aviva Stadium,Dublin jadi saksi tim asal Bergamo, Italia, juara di kasta ke 2 kompetisi Eropa UEFA Europa League dengan mengalahkan Bayer Leverkusen 3-0 tanpa balas yang membuat anak asuh Xabi Alonso kembali membumi, kekalahan pertama Xabi di semua kompetisi.

Tiga gol bersarang di gawang matej kovar, dicetak oleh Ademola Lookman penyerang asal Nigeria ini menjadi pemain pertama yang hatrick di final kompetisi Eropa gol pertama dicetak pada menit 12' yang secara tiba-tiba masuk ke pertahanan dan menjemput bola dari umpan Zappacosta,gol kedua di cetak di menit 25' lewat sepakan keras ke sisi kiri gawaydan gol ketiganya di cetak di menit 74' lewat serangan balik Atalanta dari umpan Scamacca yang di konversikan jadi gol oleh Lookman.

X/@GOAL_ID
X/@GOAL_ID

Antiklimaks Leverkusen dengan pelatih yang jadi buah bibir semusim penuh karena bermain bagus dengan double inverted wing back fluid dengan tanpa kekalahan di semua kompetisi, akhirnya dipaksa turun ke bumi dengan taktik man to man marking dan high press ala Gasperini yang membuat Leverkusen mati kutu bermain tidak seperti biasanya.mati di semua lini yang membuat Leverkusen harus main long ball dan itu tidak berjalan dengan baik,tidak memainkan Victor Boniface di menit awal itu juga yang menjadi kesalahan Xabi musim ini.

Tapi memang harus di akui Gasperini bukan pelatih sembarangan,dia tau cara bertahan dengan baik guna mengantisipasi menumpuknya pemain Leverkusen di sektor pertahanan Atalanta, dia juga menerapkan man to man marking pressing penjagaan 1 orang guna menyulitkan pemain Leverkusen untuk balik badan untuk counter attack .

Dengan otomatis ini Atalanta memastikan diri masuk ke Champions League musim depan,jadi akan ada 6 wakil Italia seandainya AS Roma naik ke peringkat 5 ,dan juga akan jadi sejarah baru Liga Italia dan Atalanta.

Selamat Atalanta 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun