Mohon tunggu...
Adam Maulidin Duha
Adam Maulidin Duha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

percaya pada proses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Berkelanjutan Untuk Lingkungan: Mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Limbah Rumah Tangga

18 Januari 2025   20:12 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Pemaparan penggunaan dan pengemasan

Brangkal, Kab. Klaten - Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) GIAT 10 melaksanakan kegiatan pemberdayaan kepada ibu-ibu PKK di Desa Brangkal dengan tema pemanfaatan limbah rumah tangga untuk menghasilkan pupuk organik cair (POC). Dalam kegiatan ini, para mahasiswa memperkenalkan cara pembuatan POC dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah, seperti batang kangkung dan kulit pisang. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan alternatif solusi ramah lingkungan sekaligus mengurangi limbah organik yang sering terbuang sia-sia, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat untuk pertanian atau tanaman rumah tangga.

Manfaat Pupuk Organik Cair (POC)

POC memiliki banyak manfaat bagi pertanian dan kebun rumah tangga. Pupuk ini dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit. POC juga dapat membantu mempercepat proses dekomposisi bahan organik di tanah serta memberikan nutrisi yang lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Selain itu, POC tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga sangat aman digunakan untuk tanaman yang akan dikonsumsi.

Keunggulan dan Kelemahan Pupuk Organik Cair

Keunggulan POC antara lain adalah kemudahannya dalam aplikasi, yang dapat disiram langsung ke tanah atau disemprotkan ke daun tanaman. Pupuk ini juga lebih efisien dalam proses penyerapan oleh tanaman dibandingkan dengan pupuk padat. Selain itu, POC dapat dibuat dengan bahan-bahan sederhana yang tersedia di sekitar kita, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mengurangi limbah rumah tangga.

Namun, POC juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah masa simpan yang relatif pendek karena kandungan air yang tinggi, sehingga perlu perhatian dalam pengemasan dan penyimpanan. Selain itu, kualitas POC juga bergantung pada bahan baku yang digunakan, sehingga perlu dilakukan pemilihan bahan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Bahan Pembuatan POC

Bahan yang digunakan untuk membuat POC dari batang kangkung dan kulit pisang cukup sederhana dan mudah didapatkan, di antaranya:

  1. Batang kangkung
  2. Kulit pisang
  3. Gula pasir
  4. Em4

Alat yang Diperlukan:

  1. Galon atau ember dengan tutup
  2. Pisau atau alat pemotong
  3. Talenan
  4. Gelas ukur

Langkah Pembuatan POC:

  • Siapkan ember atau galon kosong yang sudah tidak terpakai.
  • Siapkan batang kangkung dan kulit pisang dengan perbandingan 1:1.
  • Potong kecil-kecil batang kangkung dan kulit pisang
  • Masukkan bahan yang sudah dipotong-potong ke dalam ember atau galon kosong.
  • Tambahkan gula sebanyak kg ke dalam ember yang berisi bahan.
  • Tuangkan air sebanyak 4 liter ke dalam ember yang berisi bahan.
  • Tambahkan EM4 sebanyak 2 tutup, lalu aduk hingga tercampur merata.
  • Tutup rapat ember atau galon dan diamkan selama 8 hari.
  • Aduklah campuran setiap hari selama 1 menit, kemudian tutup kembali.
  • Setelah fermentasi selama 8 hari POC dapat diaplikasikan pada tanaman dengan cara POC dicampur dengan air dengan perbandinga (1 :3)

Gambar : Pemaparan penggunaan dan pengemasan
Gambar : Pemaparan penggunaan dan pengemasan

Pengemasan dan Penyimpanan POC

Pengemasan Pupuk Organik Cair (POC) memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kualitas produk. Pertama, pilih wadah yang kedap udara, seperti botol plastik yang tahan terhadap bahan cair dan tidak mudah bocor, serta pastikan wadah bersih dan bebas dari kontaminasi bahan kimia berbahaya. Selanjutnya, tempelkan label pada wadah yang mencantumkan informasi penting, seperti nama produk, tanggal pembuatan, komposisi bahan, serta petunjuk penggunaan dan dosis aplikasi. Penyegelan wadah juga perlu dilakukan dengan memastikan tutup rapat dan menggunakan segel tambahan, seperti plastik wrapping atau seal penutup, untuk mencegah kebocoran dan oksidasi. Untuk penyimpanan, POC harus diletakkan di tempat yang sejuk dan teduh, jauh dari sinar matahari langsung, dengan suhu ideal berkisar antara 20--30C. Selain itu, hindari penyimpanan di tempat yang lembap untuk mencegah pertumbuhan jamur atau mikroba yang dapat merusak produk.

Tips Keberhasilan dan Perawatan POC

Untuk memastikan keberhasilan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC), penting untuk menggunakan bahan organik yang segar dan bebas dari kontaminasi kimia, seperti limbah organik, dedaunan, atau kotoran ternak. Selain itu, perhatikan rasio karbon (C) dan nitrogen (N) dalam bahan baku agar proses fermentasi dapat berjalan dengan optimal. Proses fermentasi juga harus dilakukan dalam kondisi terkontrol, dengan suhu yang stabil dan penyimpanan dalam wadah tertutup untuk mencegah bau yang menyengat.

Untuk perawatan POC, simpan produk di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung agar kualitas bahan organik tetap terjaga. Sebelum digunakan, pastikan untuk mengaduk POC agar campuran bahan organiknya merata. Selain itu, gunakan POC sesuai dosis yang disarankan untuk menjaga keseimbangan nutrisi tanaman tanpa berlebihan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal tanpa merusak tanaman.

Kegiatan sosialisasi pembuatan Pupuk Organik Cair dari limbah rumah tangga yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 10 di Desa Brangkal berhasil memberikan pengetahuan baru kepada ibu-ibu PKK mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga yang selama ini terbuang menjadi bahan yang bermanfaat. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan berkontribusi pada upaya keberlanjutan melalui pengelolaan limbah organik secara lebih bijak dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun