Menjelang pelaksanaan Asian Games yang akan dibuka pada 18 Agustus 2018 mendatang, berbagai pembenahan terus dilakukan Pemerintah Indonesia khususnya Pemerintah Daerah DKI Jakarta dan Sumatera Selatan.Â
Dari sekian banyak pembenahan yang dilakukan adalah penutupan permukaan kali Sentiong di Kemayoran dengan kain jaring hitam atau waring. Penutupan permukaan kali Sentiong yang berdekatan dengan wisma atlit Asian Games tersebut dilakukan untuk mengurangi bau akibat air sungai yang menghitam karena sampah. Dengan penutupan tersebut diharapkan para atlit yang menginap di wisma atlit tidak akan merasa terganggu oleh bau yang menyengat.Â
Alih-alih mendapatkan apresiasi, tindakan penutupan permukaan kali dengan waring yang dilakukan Pemda DKI Jakarta justru mendapat cemooh dari masyarakat, khususnya pengguna sosial media. Tuduhan dan berbagai meme pun berhamburan menyalahkan dan mengejek Pemda DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan dan Sandiaga Uno tidak becus kerja. Masa membersihkan kali saja tidak bisa. Lihat dan contoh dong kerja gubernur DKI Jakarta sebelumnya.Â
Benarkah Gubernur Anies dan Wakilnya Sandi tidak becus kerja?Â
Begini, Jakarta dan Palembang sebagai kota penyelenggaraan Asian Games sebenarnya sudah ditetapkan sejak tahun 2014. Karenanya, Â persoalan kali item ini sudah diketahui oleh pejabat pada masa itu yaitu Joko Widodo dan Basuki Purnama. Semestinya persoalan tersebut menjadi PR yang mesti diselesaikan setidaknya dimulai pada masa itu. Pekerjaan yang mestinya tidak sulit, apalagi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kemudian menjadi Presiden RI. Kan katanya kalau sudah jadi presiden akan lebih mudah menyelesaikan masalah Jakarta. Nyatanya?Â
Kali Sentiong tetap saja item dan bau tetap mencuat. Akibatnya, sebagai gubernur yang baru menjabat sejak Oktober 2017, Anies dan Sandi jelas mesti bertanggung jawab menyelesaikan PR Â yang belum dikerjakan pejabat sebelumnya. Keduanya harus menyelesaikan PR dalam waktu singkat dan mesti cari solusi yang sesuai.Â
Saat ini Wisma Atlet sudah berdiri tegak di samping Kali Item yg sebelumnya mungkin tidak pernah di pikirkan bahwa Kali Item itu akan berdampak pada penghuni Wisma Atlet (rencana AMDALnya bagaimana?). Coba saja kalau kemudian Wisma Atlet tidak di bangun di tempat itu atau sebelum Wisma Atlet dibangun dilakukan proses penjernihan Kali Item. Sehingga saat mulai bangun Wisma Atlet sudah di pikirkan solusi akibat dampak Kali Item itu.
Anies dan Sandi menjabat menjadi Gubernur di saat Wisma Atlet sudah hampir jadi dan terbangun di samping kali yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian publik. Setelah menjabat, Anies dan Sandi memilih untuk tidak menyalahkan siapapun seperti yang dilakukan pendahulunya. Daripada sibuk pencitraan dengan menyalahkan pihak-pihak manapun yang terlibat sebelumnya dengan umpatan dan caci maki, untuk sekedar pencitraan. Akan tetapi mereka memilih untuk bekerja mencari solusi dengan waktu yg sangat pendek menghadapi Asian Games.
Kenapa Kali Item di Tutup dengan Waring?
Kondisi Kali Item pencemarannya sudah lumayan parah, tentunya usaha-usaha penjernihan sudah di lakukan dan untuk bisa mendapatkan hasil maksimal  membutuhkan waktu yang tidak singkat. Kondisi Kali Item yang cukup parah tersebut pada hari-hari biasa  tidak begitu mendapatkan perhatian publik. Tapi ketika akan ada tamu yang spesial yaitu Atlet Asian Games, dimana para tamu ini membutuhkan tempat yang nyaman untuk istirahat. Maka kondisi kali item menjadi faktor penganggu dan ramai di bicarakan.
Terus kenapa di pasang waring? Menurut salah satu kajian ilmiah dari UWSRA (Urban Water Security Recearch Aliand) dan BEC, pemasangan waring bisa mengurangi penguapan hingga 90%. Sehingga dengan ini dalam jangka pendek minimal ada dua manfaat dari pemasangan tersebut.
Pertama, adalah manfaat lingkungan (kualitas udara). Dengan posisi Wisma Atlet terletak persis di samping Kali Item yang tercemar, tentunya akan sangat berpengaruh pada kualitas udara sekitarnya. Sehingga dengan pemasangan waring tersebut diharapkan bisa mengurangi polusi udara (bau) yang kadang timbul akibat dari pencemaran Kali Item.
Kedua, manfaat kesehatan. Minimal dengan pemasangan waring akan mengurangi penguapan air dan menahan lalat/nyamuk pembawa virus bebas berterbangan di sekitarnya.
Disisi lain pemasangan waring adalah langkah preventif, karena para Atlet adalah orang istimewa yang harus di jaga tubuhnya, kesehatanya dan kebugaranya yaitu dgn menghadirkan lingkungan yang sehat dan pemandangan yang sejuk. Toh pemasangan waring tersebut tidak kemudian meninggalkan langkah-langkah penjernihan air sungai, bahkan upaya-upaya pembersihan baik dari hulu dan penyuluhan kepada masyarakat terus dilakukan. Karena pemasangan waring tersebut bukan solusi permanen atau hanya bersifat sementara sampai proses revitalisasi dan penjernihan Kali Item diselesaikan.
Melihat apa yang dilakukan Anies Sandi dalam mencari solusi, saya ikut bangga punya pemimpin yang dengan segala keterbatasannya bisa berfikir detail, antisipatif dan tdk mau mengambil resiko terburuk. Dengan mengedepankan rasa kepedulian akan prestasi dan kenyamanan para atlet yang akan bertanding. Dengan tdk mempedulikan aspek pencitraan dan puja-puji netizen.
Coba aja, klo kali item kemudian di biarkan apa adanya, sebagaimana yang di tinggalkan rezim sebelumnya. Maka kalau kemudian negara-negara peserta Asian Games pada protes karena atletnya yang menginap di wisma pada terganggu krn pemandangan, bau dan pada sakit karena faktor sungai itu. Siapa yang kemudian akan di salahkan dan menanggung malu di mata dunia? Warga jakarta? Gubernur ? Menteri? Presiden?. Tentunya harkat dan martabat bangsa di pertaruhkan.
Sesungguhnya 'Waring Kali Item' ini sekedar peringatan yang kesekian kalinya setelah Proyek Reklamasi, Jalan Tol Kota, Kampung Akuarium dan lain-lain. Dan itu semua menandakan betapa 'ITEM' tatakelola pemerintahan dan hancurnya keseimbangan alam ketika negara di kelola oleh aparat-aparat yang ugal-ugalan, tanpa perencanaan yang matang serta meninggalkan rasa kepedulian masyarakat. Â
Semoga 'Waring Kali Item' Anies-Sandi ini menjadi pelajaran berharga bagi calon-calon pemimpin masa depan untuk meninggalkan warisan terbaik untuk generasi berikutnya.
Anies Sandi....
Teruslah bekerja, berbuat yang terbaik u warga dan para tamu yang sebentar lagi datang. Bahwa kita di ajarkan untukmenghormati dan memuliakan tamu. Dan anda sudah tunjukan semangat melayani itu.
Salam kali ItemÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H