Mohon tunggu...
Adam Haryo Kusumo
Adam Haryo Kusumo Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UPN VETERAN YOGYAKARTA

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Gudeg Pawon Makanan Legendaris Yogyakarta

14 Juni 2022   00:59 Diperbarui: 14 Juni 2022   01:14 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner. Sumber ilustrasi: SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com/Rembolle

Yogyakarta -- Sudah tidak asing lagi ditelinga jika mendengar kata gudeg, makanan khas Yogyakarta ini sangat populer di kalangan masyarakat luas. Saat ini gudeg memiliki banyak merek dengan inovasi yang berbeda-beda mengikuti perkembangan jaman, namun gudeg basah memiliki rasah gurih yang dinamakan Gudeg Pawon ini memiliki daya tarik tersendiri.

Pengunjung  yang datang diwajibkan masuk ke dapur untuk mengambil sendiri makanan yang akan dipesan. Nama Gudeg Pawon sendiri diberikan oleh para pengunjung yang datang karena "pawon" dalam bahasa Indonesia berartikan dapur. Gudeg Pawon yang terletak di jalan Janturan UH/IV No 36, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta telah berdiri sejak tahun 1958. Saat ini telah dikelola pada generasi kedua yang bernama Sumarwanto selaku anak dari pendiri pertama yaitu Prapto Widarso.

Gudeg Pawon buka dari jam 08.00 - 14.00 untuk penjualan online dan jam 17.00 - 21.00  untuk penjualan offline. Harga yang tersedia disini relatif terjangkau dari harga 16 ribu sampai harga 40 ribuan. Banyak food vlogger telah mengunjungi tempat ini, bahkan beberapa petinggi negara juga tidak ketinggalan untuk mencicipi Gudeg pawon. Pejabat terakhir yang datang kesini yaitu Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc. sebagai mentri lingkungan hidup dan kehutanan.

Sebelumnya Gudeg Pawon ini pernah berjualan di daerah Gondomanan, terminal, dan Pasar Sentul. Dulunya para pedagang pasar sering membeli gudeg ini untuk dijadikan sarapan sebelum para pedangan berjualan, tetapi saat gudeg ini belum buka di sekitar pasar banyak orang yang kemudian menyusul kerumah untuk membeli langsung gudeg tersebut. Lama kelamaan akhirnya Prapto Widarso memutuskan untuk berjualan dirumah saja hingga saat ini yang usahanya sudah diteruskan oleh sang anak Sumarwanto. Rasa yang tidak berubah membuat pelanggan tetap bertahan pada Gudeg Pawon.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun