Bagi sebagian pria, penampilan pasangan adalah hal penting yang memberikan kesan pertama. Namun, setelah menjalani fase pernikahan yang lebih lama, banyak pria mulai melihat pasangan dari sisi penampilan yang sudah tidak muda dan tidak semenarik dahulu. Salah satu isu yang kerap muncul terkait dengan penampilan adalah stretchmark. Stretchmark merupakan guratan pada kulit yang muncul akibat peregangan kulit yang signifikan, sering kali terjadi pada wanita setelah melahirkan atau karena perubahan berat badan yang cepat.
Sebagian pria mungkin merasa stretchmark adalah sesuatu yang mengganggu penampilan pasangan mereka. Ini bisa jadi karena tekanan dari standar kecantikan yang ideal yang selama ini dipromosikan oleh media tapi umumnya pria pasti merasa kekecewaan akan perubahannya. Stretchmark sering dianggap sebagai "cacat" yang membuat tampilan kulit tidak lagi mulus atau "sempurna." Pandangan ini dapat membuat wanita, terutama para istri, merasa tidak percaya diri terhadap tubuh mereka sendiri.
Namun, di sisi lain, ada juga banyak pria yang menyadari bahwa stretchmark adalah bagian alami dari tubuh, terutama bagi wanita yang telah melalui proses kehamilan dan persalinan. Bagi mereka, stretchmark adalah tanda dari perjuangan dan pengorbanan seorang wanita untuk melahirkan kehidupan baru. Stretchmark menjadi simbol kekuatan, bukan sekadar masalah estetika.
Di sinilah pentingnya komunikasi yang baik antara suami dan istri mengenai hal-hal yang terkait dengan penampilan. Dalam hubungan yang sehat, rasa pengertian dan saling mendukung jauh lebih berarti daripada sekadar memenuhi standar kecantikan yang dangkal. Apabila seorang suami mampu melihat stretchmark dengan sudut pandang yang lebih positif, ini bisa memberikan dorongan kepercayaan diri bagi istri mereka.
Solusi Alami Mengatasi Stretchmark
Meski begitu, banyak wanita yang tetap merasa tidak nyaman dengan keberadaan stretchmark dan ingin memudarkannya. Saat ini, ada banyak solusi di pasaran untuk mengatasi stretchmark, mulai dari perawatan medis hingga penggunaan produk perawatan kulit. Namun, salah satu solusi yang paling aman dan mudah dilakukan adalah dengan menggunakan serum yang mengandung bahan-bahan alami.
Beberapa bahan yang efektif untuk membantu mengurangi stretchmark dan mengembalikan elastisitas kulit antara lain:
Rosehip Oil: Minyak rosehip mengandung asam lemak esensial dan vitamin A yang dapat membantu merangsang produksi kolagen. Kolagen adalah protein yang penting untuk menjaga elastisitas kulit, sehingga stretchmark dapat memudar secara bertahap dengan penggunaan rutin.
Argan Oil: Minyak argan, sering disebut sebagai "emas cair," kaya akan vitamin E dan asam lemak. Ini membantu melembapkan kulit secara mendalam, memperbaiki kerusakan, dan meningkatkan elastisitas kulit. Penggunaan argan oil secara teratur dapat membantu menyamarkan stretchmark dan memperkuat struktur kulit.
Turtle Oil: Minyak penyu atau turtle oil adalah bahan yang memiliki kandungan anti-inflamasi dan kaya akan nutrisi penting untuk regenerasi kulit. Minyak ini dapat membantu mempercepat proses penyembuhan stretchmark dan memperbaiki tekstur kulit yang rusak.
Olive Oil: Minyak zaitun telah dikenal sejak lama sebagai pelembap alami yang efektif. Kandungan vitamin E dalam minyak zaitun membantu menjaga kelembapan kulit dan mendorong regenerasi sel-sel kulit. Dengan demikian, penggunaan minyak zaitun secara teratur dapat membantu mengurangi tampilan stretchmark.
Menggunakan serum yang menggabungkan bahan-bahan tersebut merupakan solusi sederhana namun efektif untuk mengatasi stretchmark. Selain memudarkan guratan stretchmark, serum ini juga dapat membantu mengembalikan elastisitas kulit, sehingga kulit terasa lebih kenyal dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H