Mohon tunggu...
Adam DzulfikriWafiq
Adam DzulfikriWafiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya menyukai hal-hal yang berhubungan dengan kesenian, keilmuan, dan komedi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Manajemen Waktu dan Prioritas dalam Keperawatan: Kunci Kesuksesan dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Berkualitas

13 September 2024   23:21 Diperbarui: 13 September 2024   23:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kalian pernah merasa bahwa waktu berjalan begitu cepat? Apakah kalian pernah merasa bahwa 24 jam dalam sehari itu kurang? Itu semua terjadi karena banyak waktu kita yang terbuang. Jika kita mengabaikan hal tersebut, maka kita akan rugi. Karena waktu adalah sumber daya yang tidak dapat dihasilkan kembali. Oleh karena itu, manajemen waktu dan prioritas sangat penting. 

Semua orang membutuhkan manajemen waktu dan prioritas, termasuk seorang perawat. Karena para perawat tidak hanya bertugas merawat pasien, mereka juga harus mampu mengelola administrasi, mampu berkomunikasi dengan anggota tim medis lain, serta mampu beradaptasi dengan berbagai situasi darurat. Dengan banyaknya tugas yang harus mereka lakukan, maka mereka harus terampil dalam memanajemen waktu dan prioritas. Sehingga mereka bisa bekerja secara efektif, yang mana tidak hanya berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan, tetapi juga pada kesejahteraan mental dan fisik perawat itu sendiri.

Tantangan yang Dihadapi Perawat dalam Memanajemen Waktu dan Prioritas 

Menjadi seorang perawat bukanlah hal yang mudah. Karena perawat seringkali harus berhadapan dengan situasi yang mengharuskan mereka menangani beberapa pasien sekaligus, dengan kebutuhan yang beragam dan seringkali mendesak. Tantangan ini bisa menjadi semakin berat dikarenakan kondisi di lapangan yang dinamis, seperti kondisi pasien yang tiba-tiba memburuk atau masuknya pasien baru dengan kondisi kritis.

Tidak hanya itu, tantangan lain yang harus dihadapi perawat adalah kemunculan gangguan yang tidak terduga, yang dapat mengacaukan rencana yang sudah disusun sebelumnya. Gangguan tersebut bermacam-macam, seperti panggilan darurat, pertanyaan dari rekan kerja, atau permintaan dari pasien dan keluarga mereka. Berbagai gangguan tersebut berpotensi menyebabkan perawat merasa kewalahan dan kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih penting. Maka untuk mengatasi hal ini, perawat harus menentukan prioritas. 

Memprioritaskan tugas berarti menentukan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Bagaimana perawat menentukan prioritas? Untuk menentukan prioritas, mereka memerlukan tolak ukur. Tolak ukur yang dapat digunakan oleh perawat untuk menentukan prioritas adalah tingkat urgensi dan dampak suatu tugas terhadap pasien.

Alat bantu seperti Eisenhower Decision Matrix, yang mengkategorikan tugas berdasarkan tingkat urgensi dan kepentingannya, dapat sangat membantu perawat dalam membuat keputusan dengan cepat dan tepat. Dengan memprioritaskan tugas-tugas yang berdampak langsung terhadap keselamatan dan kesehatan pasien, perawat dapat memastikan bahwa sumber daya yang tersedia digunakan dengan cara yang paling efektif. 

Strategi dalam Memanajemen Waktu dan Prioritas

Untuk menerapkan manajemen waktu dan prioritas, perawat memerlukan strategi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan oleh perawat untuk meningkatkan efektivitas manajemen waktu dan prioritas mereka.

Pertama, perawat seharusnya memiliki rencana kerja yang jelas. Rencana tersebut harus fleksibel agar memungkinkan penyesuaian jika terdapat situasi darurat atau perubahan pada kondisi pasien. Dengan menggunakan daftar tugas, perawat dapat melacak tugas apa yang perlu dilakukan dan kapan harus melakukannya.

Kedua, perawat tidak harus melakukan semua tugas sendiri. Mereka bisa mendelegasikan suatu tugas yang sesuai kepada orang tertentu. Jika mereka menggunakan Eisenhower Decision Matrix, mereka bisa mendelegasikan tugas yang berada dalam kategori "Tugas yang Tidak Penting-Mendesak". Sehingga mereka bisa lebih fokus dalam mengerjakan "Tugas yang Penting-Mendesak" yang memerlukan keahlian khusus mereka. Mendelegasikan suatu tugas tidak berarti menyerahkan tugas secara total kepada yang bersangkutan. Mereka yang mendelegasikan suatu tugas sebaiknya tetap memantau dan mengevaluasi tugas tersebut secara berkala agar tugas terselesaikan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun