Mohon tunggu...
Catatan Dr. Adam
Catatan Dr. Adam Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pusat Penelitian Oseanografi LIPI

Peneliti Muda LIPI dan Tenaga Pengajar FST Universitas Ibrahimy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tahun ke 3 Doktor Mengabdi di Kampung Budaya Tunggulwulung

3 Oktober 2019   20:31 Diperbarui: 3 Oktober 2019   20:40 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ke 3 Doktor Mengabdi di Kampung Budaya Tunggulwulung dilaksanakan Direktur Pascasarjan Universitas Brawijaya

Pemberdayaan dan pendampingan masyarakat melalui program Doktor Mengabdi di Kampung Budaya Kelurahan Tungguwulung Kota Malang tahun ke 3 dilaksanakan oleh Prof. Marjono. 

Beliau merupakan Direktur Pascasarjana Universitas Brawijaya. Pada tahun ke 3 ini, beliau memfokuskan pada agenda untuk membuat perencanaan (masterplan) dengan program pengembangan kemandirian kampung budaya Tunggulwulung 5 Tahun mendatang. Adapun hasil perencanaan tersebut dibuat dalam bentuk Buku Putih Kemandirian Kampung Budaya Tunggulwulung.

Dokpri
Dokpri
Diskusi dengan beberapa tokoh sudah dilakukan, baik secara personal maupun kelompok. Bersama dengan warga dan LPPM UB, prof Marjono, berusaha memberikan pemikiran yang strategis untuk mengembangkan kemandirian dalam bidang sosial, ekonomi dan budaya. 

Dokpri
Dokpri
Hasil diskusi bersama melalui kelompok Jaringan Kampung Nusantara (JAPUNG) yang diadakan di Magelang, Bulan Januari, dan bulan agustus di Malang, memberikan pemikiran baru dalam pengembangan kemandirian kampung. Bentuk dan wujud kemandirian tersebut adalah adanya kampung bataz zaman yang berlokasi di Gedung Serba Guna Kelurahan Tunggulwulung.

Batas Zaman tersebut dimaknai dengan adanya kemadnirian dari generasi muda Tunggulwulung dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandiran ekonomi pada karang taruna. Selain itu adanya sekolah Budaya Tunggulwulung (SBT) merupakan wujud lain dari kemandirian Kelurahan Tunggulwulung.

Dari beberapa hal kemandirian tersebut, tim dari Doktor Mengabdi yang diketuai oleh Prof Marjono melakukan analisis terhadap beberapa potensi dan permasalahan yang diangkat. Perencanaan program dengan ZOPP yang disusun berdasarkan akar permasalahan keterkaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai dengan skala prioritas yang dianalisis terperinci. MPP-ZOPP disusun secara terpadu dengan mencakup semua permasalahan dan kondisi yang menjadi tujuan pengelolaan. Terdapat 3 (tiga) tujuan perencanaan program kemandirian disesuaikan dengan analisa kebijakan pada hasil RZWP, RPJMN, RPJMDyaitu:

Tujuan 1    : Pengembangan Potensi Kemasyarakatan : Bidang Sosial Keagamaan, Seni Budaya dan Lingkungan, Keamanan dan Olahraga

Tujuan 2   : Pengembangan Potensi Ekonomi : Mandiri dalam Kebersamaan dengan Ekonomi Kreatif

Tujuan 3   : Pengembangan Kemandirian Masyarakat secara Individual dan Kelompok

Rencana pengembangan prioritas Keluruhan tunggul wulung ditujukan untuk kebersihan lingkungan diantaranya terkait sanitasi, air bersih, serta TPS. Sedangkan untuk rencana umum nya ditujukan untuk mendukung branding Kelurahan Tunggulwulung sebagai Kampung Budaya diantaranya kegiatan olahraga, rekreasi, dan kuliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun