Mohon tunggu...
Adam Daiva
Adam Daiva Mohon Tunggu... Lainnya - Departemen Teknik Kelautan FTK Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Mahasiswa Departemen Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Coral Bleaching dan Dampaknya bagi Kehidupan

27 Januari 2021   14:14 Diperbarui: 27 Januari 2021   14:14 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan suhu permukaan rata-rata global dari 1950 ke 2100. 

Pemanasan global merupakan salah satu permasalahan yang tak pernah absen dari kehidupan kita selama ini. Pemanasan global tidak hanya berdampak pada manusia saja, namun juga berdampak bagi kehidupan ekosistem laut, salah satunya adalah terumbu karang.

Semakin maraknya pembakaran bahan bakar fosil, dan juga penggundulan hutan menyebabkan terbentuknya gas rumah kaca, yang menyebabkan semakin panasnya suhu permukaan air laut. Sejak 1880, akumulasi karbon dioksida dan gas pengumpul panas lainnya telah meningkatkan suhu atmosfer, memanaskan bumi sekitar 0,9 ° C, dan diperkirakan akan memanaskan bumi hingga 2–4 ° C pada tahun 2100, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.

Suhu permukaan air laut yang tinggi ditambah dengan radiasi matahari yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemutihan karang dalam skala besar. Karena suhu permukaan laut yang terus memanas di bawah perubahan iklim, frekuensi dan tingkat keparahan peristiwa pemutihan karang skala besar diperkirakan akan meningkat, yang mengarah pada keperihatinan tentang masa depan terumbu karang.

Pemutihan karang merupakan respon umum dari terumbu karang yang sedang stress. Kita tidak perlu khawatir jika yang mengalami coral bleaching hanya sepetak kecil karang. Namun yang menjadi perhatian jika peristiwa pemutihan massal terjadi sejauh puluhan atau bahkan ribuan kilometer, yang tentunya dapat mempengaruhi seluruh ekosistem biota laut dan juga komunitas manusia yang bergantung pada kehidupan terumbu karang.

Apa sih dampak dari terjadinya coral bleaching? 

Tentunya kita semua tahu bahwa terumbu karang menjadi pusat dari berbagai macam biota laut disekitarnya, baik sebagai sumber makanan, sebagai sumber keanekaragaman hayati, dan juga sebagai pelindung ekosistem yang ada di sekitarnya. Dari hal tersebut maka dampak ekologis dari pemutihan karang yaitu: 

  • Karang yang memutih cenderung memperlambat pertumbuhan, mengurangi kapasitas reproduksi, meningkatkan kerentanan terhadap penyakit dan meningkatkan kematian
  • Karena spesies karang yang lebih rentan terbunuh oleh peristiwa pemutihan, maka kmposisi komunitas karang akan berubah.
  • Perubahan komunitas karang juga mempengaruhi spesies yang bergantung padanya, seperti ikan dan invertebrata, yang mengandalkan karang hidup untuk makanan, tempat berlindung atau habitat untuk perekrutan. Ketika karang mati akibat pemutihan karang, kelimpahan dan komposisi populasi ikan terumbu karang dapat berubah.
  • Ketika karang mati akibat pemutihan, keanekaragaman genetik dan spesies dapat menurun.

Selain dampak ekologis yang terjadi akibat pemutihan karang, komunitas manusia yang hidupnya bergantung pada terumbu karang dan perikanan disekitarnya tentunya juga terkena dampak dari coral bleaching. Berikut adalah dampak sosial ekonomi dari coral bleaching: 

  • Terumbu karang yang rusak akibat pemutihan akan dengan cepat kehilangan banyak karakteristik yang memberikan daya tarik estetika bagi wisata terumbu karang. Hilangnya pendapatan dari berkurangnya aktivitas pariwisata dapat mengancam mata pencaharian masyarakat lokal.
  • Terumbu karang yang terdegradasi akibat dari pemutihan karang tidak dapat memberikan jasa ekosistem yang diandalkan oleh komunitas manusia setempat. Misalnya, terumbu karang yang rusak memiliki produktivitas yang rendah dan mungkin tidak dapat mempertahankan laju pertumbuhan yang diperlukan untuk memastikan bahwa terumbu karang dapat terus memberikan layanan perlindungan pantai dari erosi dan abrasi.
  • Peristiwa pemutihan karang yang menyebabkan kematian karang dalam skala besar dapat menyebabkan perubahan besar pada komunitas ikan di sekitarnya. Hal ini dapat mengurangi hasil tangkapan nelayan yang menyasar spesies ikan karang, yang pada akhirnya berdampak pada ketersediaan pangan dan kegiatan ekonomi yang terkait.
  • Nilai-nilai budaya dari berbagai macam komunitas pulau tropis (seperti situs keagamaan dan pemanfaatan tradisional sumber daya laut) bergantung pada ekosistem terumbu karang yang sehat dan mungkin terpengaruh oleh pemutihan karang.
  • Terumbu karang merupakan sumber penting senyawa obat. Terumbu karang yang rusak dan mati tidak mungkin berfungsi sebagai sumber obat yang penting (seperti obat untuk pengobatan penyakit jantung, kanker dan penyakit lainnya).

Terumbu karang yang terkena pemutihan, nasib hidupnya ditentukan oleh tiga atribut ekologis utama:

  1. Resistensi, artinya sejauh mana karang dapat menahan tingkat stress yang lebih besar tanpa mengalami pemutihan.
  2. Toleransi, artinya kemampuan karang untuk bertahan hidup ketika mengalami pemutihan.
  3. Pemulihan, artinya kemampuan suatu komunitas karang untuk diisi kembali ketika suatu komunitas tersebut mengalami jumlah kematian karang yang signifikan.

Tiga atribut ekologis menentukan hasil dari suhu yang menekan untuk terumbu karang.
Tiga atribut ekologis menentukan hasil dari suhu yang menekan untuk terumbu karang.

Dan untuk terumbu karang yang selamat dan tidak mengalami pemutihan karang, karakteristik yang dapat membantu kembalinya suatu komunitas terumbu karang yang sehat meliputi:

  • Tingkat keparahan terjadinya pemutihan.
  • Respon sistem kekebalan tubuh terumbu karang.
  • Adaptasi metabolik

Pemanasan global tentunya telah dan akan memberikan dampak yang nyata dalam kehidupan kita, salah satunya dengan adanya coral bleaching, yang langsung berdampak pada kehidupan masyarakat yang kesehariannya bergantung pada terumbu karang dan perikanan di sekitarnya. Tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia harus terus melakukan adaptasi untuk melindungi terumbu karang demi keberlangsungan hidup terumbu karang dan ekosistem disekitarnya.

Referensi:

Muhammad, S., D.G.R. Wiadnya, & D.O. Sutjipto, 2009. Adaptasi pengelolaan wilayah pesisir dan kelautan terhadap dampak perubahan iklim global. Seminar Nasional Pemanasan Global: Strategi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di Indonesia, di Universitas Brawijaya. Malang, FPIK-UB., 6 hal.

Reef Resilience Network., 2021. Perlawanan, Toleransi Dan Pemulihan | Ketahanan Karang. [online] Reefresilience.org. Available at: [Accessed 26 January 2021].

Nadya Arneta, T. and Bima, O., 2021. Coral Bleaching Dan Dampaknya Bagi Laut Indonesia | Ketik Unpad. [online] Ketik Unpad. Available at: [Accessed 26 January 2021].

Fahreza Widyananda, R., 2021. 9 Manfaat Terumbu Karang Bagi Kehidupan Biota Laut Dan Manusia, Wajib Diketahui Halaman 2 | Merdeka.Com. [online] merdeka.com. Available at: [Accessed 27 January 2021]. 

Ditulis oleh:

Adam Daiva Syahputra

Departemen Teknik Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun