Mohon tunggu...
Adam Arya Nugraha
Adam Arya Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tranformasi Konsep Kesejahteraan: Era Industri 4.0 Menuju Society 5.0

20 Oktober 2023   01:32 Diperbarui: 20 Oktober 2023   01:43 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Transformasi Konsep Kesejahteraan Manusia

Sejak awal peradaban manusia, konsep kesejahteraan telah mengalami transformasi yang mencerminkan perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi. Dari kehidupan yang didominasi oleh aktivitas berburu dan mengumpulkan bahan alam, hingga masyarakat agraris yang berbasis pada pertanian, dan kemudian transisi menuju era industrialisasi yang ditandai dengan revolusi mesin dan produksi massal, setiap perubahan tersebut telah membentuk pandangan kita tentang kesejahteraan. Namun, tidak ada era lain yang menyaksikan dampak transformasional sekuat era digital seperti yang kita alami sekarang, terutama dalam perbandingan antara era Industri 4.0 dan Society 5.0.

Era Industri 4.0 dan Revolusi Digital

Era Industri 4.0 telah membawa perubahan yang mendalam dalam lanskap teknologi global. Arus globalisasi dan adopsi teknologi digital yang meluas telah mempercepat transformasi masyarakat menuju era digital. Dengan kemunculan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), analisis big data, dan penerapan otomasi, bersama dengan teknologi seperti robotika, teknologi nano, bioteknologi, blockchain, dan teknologi berbasis internet lainnya, maka pintu menuju kemajuan yang sebelumnya tak terbayangkan telah terbuka lebar. Proses produksi yang efisien, sistem otomatisasi yang cerdas, dan konektivitas yang tidak terbatas telah menjadi elemen utama dalam merespons tuntutan zaman.

Society 5.0: Inovasi Berkelanjutan dan Kemanusiaan

Sebagai kelanjutan dari era Industri 4.0, Society 5.0 menyoroti pentingnya inklusi, keberlanjutan, dan penerapan nilai-nilai kemanusiaan dalam penggunaan teknologi canggih. Lebih dari sekadar mencapai efisiensi, Society 5.0 mendorong pengembangan keterampilan yang holistik dengan penekanan pada kolaborasi, kreativitas, dan adaptasi. Fokusnya tidak hanya pada percepatan proses teknologi, tetapi juga pada kemampuan teknologi untuk mengatasi berbagai tantangan sosial, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Transformasi Sosial dan Lingkungan dalam Society 5.0

Di tengah sorotan terang kemajuan teknologi, penting untuk mengarahkan perhatian pada isu-isu sosial dan lingkungan. Society 5.0 menganjurkan penggunaan teknologi untuk mengatasi tantangan sosial dan lingkungan yang ada. Ini mencakup penerapan solusi inovatif untuk mengatasi masalah seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan krisis kemanusiaan. Dengan menanamkan nilai keberlanjutan dan inklusi dalam penggunaan teknologi, Society 5.0 bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan, adil, dan inovatif secara bersamaan.

Peran Pemerintah dalam Mengfasilitasi Perubahan

Pemerintah memiliki peran sentral dalam mendorong dan memfasilitasi perubahan menuju masyarakat berbasis teknologi. Selain merancang kebijakan yang mendorong inovasi dan pengembangan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa akses terhadap teknologi tidak terbatas pada kelompok tertentu saja. Perlindungan terhadap hak-hak dan kebutuhan masyarakat dari berbagai lapisan harus menjadi fokus utama dalam proses perubahan yang tengah berlangsung.

Tantangan dalam Transformasi Teknologi

Namun, transformasi ini membawa tantangn yang signifikan. Masyarakat harus siap menghadapi perubahan paradigma dalam hal keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan tren teknologi yang berkembang pesat. Oleh karena itu, reformasi sistem pendidikan menjadi semakin mendesak. Sistem pendidikan yang adaptif dan inklusif harus mampu mempersiapkan generasi mendatang dengan keterampilan yang tidak hanya relevan tetapi juga adaptif terhadap dinamika perubahan teknologi.

Untuk menghadapi situasi ini, penting bagi pemerintah untuk memberikan prioritas pada penyusunan program pendidikan yang responsif terhadap tuntutan pasar kerja yang terus berkembang. Dukungan pemerintah terhadap program pelatihan dan pengembangan keterampilan teknologi juga menjadi sangat penting guna memastikan bahwa masyarakat dapat dengan cepat menyesuaikan diri dan mengatasi perubahan yang terus berlangsung di era digital saat ini.

Dengan memahami secara menyeluruh perubahan konsep kesejahteraan dari masa ke masa, kita dapat menegaskan pentingnya membangun dan memanfaatkan teknologi dengan cara yang menguntungkan bagi masyarakat secara luas, bukan hanya sebagian kecil dari populasi. Kita harus mampu menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi yang cepat dengan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan dan kemanusiaan. Dengan demikian, kita dapat mencapai kemakmuran yang berkelanjutan bagi generasi saat ini dan yang akan datang, serta mewujudkan masyarakat yang inklusif, berkelanjutan, dan lebih manusiawi dalam era digital yang semakin terkoneksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun