Mohon tunggu...
A Damanhuri
A Damanhuri Mohon Tunggu... Jurnalis - Gemar bersosial dan penikmat kopi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Mengucapkan sebuah kata sejati, adalah mengubah dunia. Dalam kata ditemukan dua dimensi: Refleksi dan Tindakan". (Paulo Freire)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Catatan Santri Padang Magek, Dari Katupek Pitalah hingga Nasi Kiambang

17 Mei 2020   23:55 Diperbarui: 17 Mei 2020   23:56 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual Katupek Pitalah di Kota Padang panjang. Katupek gulainya sungguh enak. (foto dok rangkiang nagari)

Sungai itu banyak melahirkan ikan puyu. Dan memang dalam nagari itu ikan puyu pula yang paling banyak. Baik ikan puyu maupun belut di Batusangkar itu terasa enak bila dibandingkan dengan belut dan ikan puyu yang ada di Piaman. Bahkan, di bandar sawah di kampung itu banyak ditemui ikan puyu. Dengan itu pula kami sering memasak ikan puyu untuk sambal makan.

Saat tinggal di Surau Tabiang, kami tak begitu susah mengambil air untuk di masak. Ada di belakang surau, tepatnya di samping halaman Etek Dar. Dari air sumur Etek ini kami menyauk pagi petang buat dimasak. Dapur Surau Tabiang pas di bagian Mihrabnya. Surau itu punya kamar tempat Tuo Zam dan Ajo Mael tidur. Sementara, sebuah warung tempat keluarga Mak Kakan jualan pun ada kamar tempat tidur. 

Kami kalau siang jam istirahat acap tidur di situ sama Kamil dan Uda Kamal, termasuk juga dengan Uda Kas dan Uda Hendri. Saat aku di Surau Tabiang tiga uda itu sekolah di MAN II Batusangkar di Limo Kaum. Sedangkan Kamil di MTsN Rambatan. Kami juga acap melihat kesenian randai. Yang paling ngetop Grup Randai Siti Baheram. 

Waktu itu adik Etek Dar jadi pemainnya. Randai di Batusangkar memang terkenal. Setiap kali ada kesenian itu selalu ramai oleh penonton. Sampai-sampai kami melihat randai itu ke Rambatan, Pabalutan dan Simpang Gobah. Itulah hiburan kami saat di Padang Magek.

Asyiknya di Padang Magek, saat Etek Dar panen padi. Karena sawahnya jauh, terpaksa habis dihiriak dijaga pada malam hari. Kami tidur di pondok darurat, tapi tidurnya nyenyak karena jerami yang tebal ganti kasurnya. Ada dua malam tidur di tengah sawah, baru padi bisa sampai semuanya di rumah Etek tersebut. Aku juga pernah turun ke sawah, tapi menolong Apuak Mahyuddin dan Mak Kakan saja. Ada yang ikut saat menyabit padi, dan ada pula mengangkut padi yang sudah panen. 

Mak Kakan punya tanah yang lumayan luas di situ. Tanah ladangnya ada di Padang Magek, ada pula di Rambatan. Sebagian yang di Padang Magek diserahkannya kepada santri yang tinggal di surau dia untuk ditanami apa saja. Pernah ditanami oleh Pak Ali Akbar, suaminya Etek Dar. Ajo Buyuang yang anak Salisikan pernah pula berladang.

Ajo Buyuang terkenal dengan santri yang agak kelainan jiwa. Tapi dia taat beribadah. Dialah santri satu-satunya yang berkekalan wudhu'. Tak heran, mukanya jernih. Biasanya sehabis wudhu' dia langsung ngaji. Kalau waktu shalat masuk dia azan. Soal ngaji meskipun umurnya udah jauh tuanya dari kami tetap saja seangkatan. 

Sebab dia termasuk yang lemah daya tangkapnya terhadap pengajian. Umumnya, di Surau Tabiang itu isinya kawan-kawan dari Pasa Usang. Mereka mengaji ke Padang Magek karena diantar oleh kakaknya Mak Kakan, Tuanku Mudo Mursyid. Anehnya, dari sekian banyak anak Pasa Usang di Padang Magek tak seorang pun yang jadi dalam menuntut ilmu. 

Hampir semuanya gagal. Pulang kampung dan hilang dari peredaran, seperti kebanyakan orang kampung biasa. Bahkan, Ajo Kiman berhenti di Padang Magek lantaran diusir oleh Mak Kakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun