Mohon tunggu...
A Damanhuri
A Damanhuri Mohon Tunggu... Jurnalis - Gemar bersosial dan penikmat kopi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Mengucapkan sebuah kata sejati, adalah mengubah dunia. Dalam kata ditemukan dua dimensi: Refleksi dan Tindakan". (Paulo Freire)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perilaku Masyarakat, Beli Motor Sanggup Buat Jamban Sehat Tak Mau

14 Maret 2020   23:58 Diperbarui: 14 Maret 2020   23:50 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Camat Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar Asyari menyampaikan bahwa sebagian masyarakat beli motor sanggup tapi buat jamban sehat tak mau. foto dok armaidi tanjung sekretaris fks padang pariaman

Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman tahun ini menargetkan satu nagari bebas Open Defecation Free (ODF)/Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Dari lima nagari di kecamatan itu diharapkan sudah bebas BABS tahun ini.

Demikian ditegaskan Camat Sintuak Toboh Gadang, Asyari, Kamis lalu saat membuka Lokakarya Mini (Lokmin) lintas sektoral triwulan I yang diadakan di aula Kantor Camat. Menurut Asyari, dari laporan Walinagari Toboh Gadang Barat, tahun ini dianggarkan Rp80 juta untuk membantu masyarakat yang benar-benar tidak mampu membuat jamban sehat.

"Tahun 2022 diharapkan seluruh nagari di Kecamatan Sintuak Toboh Gadang warganya sudah bebas dari BABS. Sehingga tahun itu bisa dikatakan sebagai kecamatan sehat, warganya bebas dari BABS," kata Asyari.

Asyari menyebutkan, nagari yang tidak menganggarkan bantuan pembuatan jamban yang diperuntukan bagi keluarga yang tidak mampu, Anggaran Pendapatan Belanja (APB) nagarinya tidak ditandatangani. 

"Tahun ini ada satu nagari yang tidak menggangarkan pembuatan jamban sehat, saya tidak tandatangan sebelum ada perubahan dengan memasukkan pembuatan jamban sehat tersebut. Hal itu bertujuan agar percepatan warga bebas BABS bisa lebih cepat diwujudkan," tutur Asyari.

Asyari juga menceritakan pengalaman ke lapangan yang sering menemukan rumah warga yang tanpa WC. "Kita heran juga, ada yang sanggup beli motor. Terbukti ada motor di rumahnya. Artinya membeli motor mampu, sedangkan membuat WC untuk kesehatan penghuni rumah tersebut tidak sanggup. Ada pula perabot dan lemari di rumah itu harganya lumayan mahal. Maklum terbuat dari kayu jati. Ada pula rumahnya lantai keramik. Tapi tidak memiliki WC," tutur Asyari.

Keseriusan Camat Asyari terhadap bebasnya Sintuak Toboh Gadang dari BABS terbukti sering sekali turun ke lapangan mengajak masyarakat hidup bersih dan sehat. Bahkan kaca mobil Asyari pun pernah dipecahkan saat mengunjungi warganya. Warganya menolak didatangi karena tidak ingin  penyakitnya di urus orang lain. "Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut," tutur Asyari.

Sekretaris Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman Armaidi Tanjung selanjutnya memberikan apresiasi terhadap tekad, komitmen dan apa yang sudah dilakukan Camat Sintuak Toboh Gadang tersebut untuk mengujudkan ODF/Stop BABS. Tekad camat tersebut harus didukung semua pihak, baik lintas sektoral, tokoh masyarakat, walinagari, walikorong, pemuda, bundo kandung, kalangan pendidik, pendamping maupun ulama.

"Jika semuanya terus menyuarakan betapa pentingnya setiap rumah memiliki jamban sehat untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Di kalangan guru misalnya, bagaimana muridnya juga ditanya apakah sudah ada jamban sehat di rumahnya, atau tidak. Kalau tidak, si anak juga patut diberikan pemicuan agar menyampaikan kepada orangtuanya betapa pentingnya jamban sehat. Dengan banyaknya informasi betapa pentingnya jamban sehat, maka menjadi gerakan yang harus dilakukan tatkala membangun rumah.  

Lokmin diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama untuk peningkatan kerja mendukung reakreditasi Puskesmas Sintuak dalam rangka pelayanan kesehatan. Penandatangan dimulai dari Camat Sintuak Toboh Gadang Asyari dan diikuti yang lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun