Alkisah, adalah seorang pria yang sungguh teramat sangat kaya di muka bumi, tetapi, untuk menjauhkan anak-anaknya yang masih kecil dari sifat bolos, dia menjatah uang jajan ketiga anak kembarnya itu sebesar Rp 5.000.- setiap hari sekolah.
Anak pertama sangat bandel, berapapun uang jajan yang dimilikinya pasti habis dan bahkan berhutang di kantin sekolah. Membuat orang tuanya harus membayar kantin sekolah setiap bulannya.
Anak kedua sangat penurut dan patuh pada peraturan, berapapun uang jajan yang dimilikinya akan dimasukan ke dalam tabungan, dia mengikuti seluruh peraturan anak teladan.
Sedangkan anak ketiga, menjalankan hidupnya dengan bebas dan bahagia. Terkadang, saat dia menemukan sebuah permen yang sangat enak yang harganya Rp 2.500/buah. Dia akan membeli sebanyak 2 buah. Lalu saat pulang, dia akan berlari menuju ke ruang kerja ayahnya.
"Papa, ini ada permen baru yang dijual di kantin sekolah, rasanya enak sekali. Karena enak, saya jadi teringat sama Papa, dimakan ya Pa, rasanya enak sekali loh." Kata anak itu sambil bermanja-manja pada ayahnya.
Ayahnya, membuka permen itu dan mencicipinya, sambil berkata, "Wow, rasanya enak sekali. Terima kasih, kamu sudah memberikannya padaku."
Anak ketiga itu pun tersenyum manis sekali dan pergi meninggalkan ruangan kerja ayahnya.
Saat itu seorang pekerja ayahnya masuk ke ruangan kerja dan melihat bungkus permen, "Loh, Pak, ini bukannya produksi baru dari salah satu anak pabrik kita?"
Sang pria itu tersenyum, "Tetapi yang satu ini berbeda, ada kasih sayang anakku di dalamnya."
***
Pada suatu malam saat ayahnya yang baru pulang dari kerja dan duduk di sofa sambil beristirahat.