Yogyakarta, 13 September 2024 -- Liburan kali ini terasa berbeda dari biasanya. Jika sebelumnya waktu senggang hanya diisi dengan nongkrong santai bersama teman-teman lama, liburan kali ini diisi dengan pengalaman yang lebih berarti dan bermanfaat bagi warga sekitar. Untuk pertama kalinya, terlibat langsung dalam kegiatan Karang Taruna di perumahan Taman Serua, sebuah pengalaman yang tidak hanya mengubah cara pandang tentang liburan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang tanggung jawab dan kepedulian sosial.
Keterlibatan ini dimulai pada akhir Juli, ketika salah satu teman lama menawarkan kesempatan untuk berkontribusi dalam acara tujubelasan yang diselenggarakan oleh anak-anak Karang Taruna. Meski sebenarnya sudah cukup lama tinggal di perumahan ini, namun kesempatan ini adalah pertama kalinya ikut serta dalam kegiatan sosial, mengingat sudah merantau sejak SMP hingga SMA.Â
Ada rasa salut yang muncul Ketika mengetahui masih banyak anak-anak dari karang taruna ini yang masih duduk dibangku SMA, bukan tanpa alasan saya salut kepada mereka, karena hampir tiap malam kami semua rapat membahas perlombaan-perlombaan serta acara-acara yang akan dilakasanakan setiap miggunya, untuk anggota karang taruna yang sudah kuliah mungkin oke-oke saja, toh ini juga masih liburan semester, besok paginya bisa istisrahat, tetapi bagaimana dengan mereka yang masih sekolah dan harus berangkat besok paginya?, sedangkan rapat biasa selesai saat sudah larut malam, suatu hal yang menunjukkan betapa besar komitmen mereka terhadap kegiatan sosial.
Kegiatan Karang Taruna tidak hanya meliputi penyelenggaraan lomba-lomba atau acara-acara tahunan, tetapi juga melibatkan berbagai aktivitas lain yang menguras energi dan pikiran. Kami menghadapi berbagai tantangan, seperti keluhan warga, masalah target dana yang tidak tercapai, revisi proposal, perbedaan pendapat dengan warga, laporan keuangan yang harus akurat, serta kehilangan perlengkapan dan kabel-kabel milik warga. Semua masalah ini menjadi bagian dari proses belajar dan membentuk karakter anggota Karang Taruna.
Melalui semua tantangan tersebut, anggota Karang Taruna belajar tentang kerja sama tim, manajemen waktu, dan cara mengatasi masalah. Hal ini sangat penting bagi perkembangan kami, karena menghadapi kesulitan dengan sikap positif dan solutif membantu kami untuk berkembang menjadi individu yang lebih dewasa. Kegiatan ini juga membantu membangun jiwa sosial, menjadikan kami lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
Hingga sampai pada akhirnya rangakaian demi rangkaian acara setiap minggunya sudah terlewati,bahkan meriahnya malam puncak yang menandai berakhirnya segala rangakian acara tujubelsan ditahun ini pun sudah kami lunaskan bersama, malam-malam panjang yang biasa diisi dengan kumpul bersama untuk rapat pun sudah jarang, karena semuanya sudah Kembali ke kesibukan masing-masing, tidak ada lagi komplenan warga, tidak ada lagi cek-cok antar anggota satu dengan yang lain, tidak ada lagi tuntutan-tuntutan yang harus di selesaikan, semuanya berlangsung begitu cepat, dan kami juga bersyukur karena telah melewati hari-hari sulit itu bersama-sama.
Namun, setelah semua rangkaian acara berakhir, kami merasakan kekosongan, merindukan hari-hari penuh perjuangan dan kebersamaan yang telah di lalui. Sebagai bentuk penutup yang manis, beberapa anggota Karang Taruna berinisiatif untuk mengadakan acara bakar-bakar sebagai ajang kumpul-kumpul. Acara ini diadakan satu minggu setelah malam puncak, dan menjadi kesempatan terakhir untuk berkumpul sebelum beberapa anggota harus kembali ke perantauan untuk melanjutkan pendidikan mereka.
