Mohon tunggu...
Adam Aflahridho
Adam Aflahridho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga NIM 23107030124

haloo gess

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Warung Bu Satri: Merajut Kelezatan dan Kesuksesan UMKM Kuliner di Sapen, Yogyakarta

19 Juni 2024   23:33 Diperbarui: 19 Juni 2024   23:42 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Yang Saya Pesan. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.

Di tengah gemuruh kota Yogyakarta yang padat, tersembunyi di dalam sebuah gang yang kecil, tepatnya di daerah Sapen, terdapat sebuah warung kuliner yang menjadi tempat favorit bagi banyak mahasiswa dan warga sekitar. Warung ini dikenal dengan nama Warung Bu Satri, yang tidak hanya menawarkan makanan lezat namun juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat sekitar. Berdiri sejak tahun 2010, Warung Bu Satri menyuguhkan prasmanan dengan konsep nasi lauk ambil sendiri, di mana pengunjung dapat menikmati pilihan menu yang beragam dengan harga yang ramah di kantong.

Lokasi dan Konsep Kuliner

Warung Bu Satri terletak strategis di pemukiman padat di Sapen, yang dekat dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta. Meskipun tersembunyi di dalam gang kecil, warung ini memiliki daya tarik sendiri dengan tampilan sederhana namun bersahaja. Pengunjung dapat memilih untuk duduk di kursi atau lesehan, menyesuaikan dengan preferensi mereka. Salah satu hal yang membuat Warung Bu Satri diminati adalah suasana yang hangat dan ramah, cocok untuk berbagai kalangan seperti mahasiswa yang mencari tempat makan dengan harga terjangkau.

Menu dan Kualitas Masakan

Salah satu daya tarik utama Warung Bu Satri adalah variasi menu masakannya yang selalu berubah. Bu Satri, pemilik warung, menjelaskan bahwa meskipun ada menu khusus yang tetap seperti oseng usus dan oseng kikil, namun menu sayuran seringkali diganti-ganti sesuai dengan ketersediaan bahan dan musim. Pengunjung dapat menemukan oseng sawi, kangkung, atau jipang, serta kadang-kadang pepaya, yang semuanya disajikan dengan cita rasa yang autentik dan lezat. "untuk menunya sendiri selang-seling di ganti-ganti, yang menu khusus tetap itu biasanya oseng usus sama oseng kikil, tapi kalo yang untuk sayuran itu ganti-ganti, kadang oseng sawi kadang kangkung atau jipang, kadang juga pepaya, gonta-ganti lah" ucap Bu Satri saat di wawancara.

Berbagai Macam Menu di Sajikan. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.
Berbagai Macam Menu di Sajikan. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.

Kisaran Harga 

Harga menu di Warung Bu Satri merupakan salah satu daya tarik utama yang membuat warung ini diminati oleh banyak kalangan, terutama mahasiswa dan warga sekitar yang mengutamakan nilai ekonomis dalam memilih tempat makan. Bu Satri, pemilik warung, menjaga agar harga-harga yang ditawarkan tetap terjangkau, sesuai dengan kantong mahasiswa dan masyarakat pada umumnya di daerah tersebut. "Untuk menu paling murah disini ada nasi sayur, kita lihat juga kalau cewek itu kan makan nya sedikit jadi ya agak murah, kalau cowok kan porsi nya agak lumayan ya, jadi kita bedain ada selisih lah dikit".

Pengelolaan Warung dan Keberlanjutan Usaha

Dibalik kesederhanaan menu dan tampilan warung, terdapat kerja keras dari Bu Satri dan keluarganya. Bu Satri mengaku bahwa ia sendiri yang memasak semua menu yang disajikan di warung setiap hari, dengan bantuan sesekali dari anak-anaknya. Warung dibuka setiap hari mulai dari jam 7 pagi hingga setelah Maghrib, melayani tidak hanya mahasiswa tetapi juga warga sekitar dan pekerja di belakang rumah yang sering meminta antaran makanan. "Kadang pegawai di belakang rumah juga suka minta tolong anterin makanan nya". Pendekatan personal ini tidak hanya menciptakan rasa kekeluargaan, tetapi juga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Nilai Sosial dan Interaksi Budaya

Selain sebagai tempat makan, Warung Bu Satri juga menjadi tempat di mana berbagai interaksi sosial terjalin. Bu Satri dengan bangga menceritakan bahwa banyak pelanggan yang sudah menjadi seperti keluarga sendiri, memanggilnya dengan panggilan akrab "Bu". Hal ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan keakraban yang ditumbuhkan melalui pengalaman bersama di meja makan. "saya juga seneng kalo anak-anak pada suka makan disini Alhamdulillah, seperti anak sendiri, setiap hari udah bak Bu bak Bu manggilnya".

Tampak Warung Makan Bu Satri Dari Luar. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Tampak Warung Makan Bu Satri Dari Luar. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Pemikiran Tentang Rejeki dan Keberhasilan Usaha

Dalam percakapan dengan Bu Satri, ia juga menyinggung tentang konsep rejeki dan keberhasilan usaha. Baginya, menjalankan Warung Bu Satri tidak hanya sekadar mencari keuntungan, tetapi juga menjaga tradisi masakan Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, kuhususnya untuk UMKM Kuliner di Indonesia. Meskipun bersaing dengan warung-warung lainnya, Bu Satri percaya bahwa setiap tempat memiliki takdirnya sendiri, dan keberhasilan sebuah usaha tidak hanya tergantung pada usaha keras tetapi juga pada pertolongan dari Yang Maha Kuasa. "untuk daya saing antar warung sih udah rejeki masing-masing ya, udah ada tuhan yang ngatur, rejeki udah ada takaran nya, kita mau usaha kayak gimana juga kalau belom rejeki ya sama aja ya kan".

Foto Bersama Bu Satri Selaku Pemilik Warung. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
Foto Bersama Bu Satri Selaku Pemilik Warung. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Inovasi dalam Pembayaran dan Pelayanan

Salah satu keunggulan lain dari Warung Bu Satri adalah kemudahan dalam pembayaran menggunakan QRIS. Hal ini mempermudah pengunjung, terutama mahasiswa yang sering menggunakan teknologi digital untuk melakukan transaksi sehari-hari. Selain itu, pelayanan yang ramah dan personal dari Bu Satri sendiri, kadang-kadang dibantu oleh anggota keluarga, menambah nilai tambah tersendiri bagi pengalaman makan di warung ini.

sumber gambar: Dokumentasi Pribadi
sumber gambar: Dokumentasi Pribadi

Warung Bu Satri tidak hanya sekadar warung makan biasa; ia juga memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kuliner di Indonesia. Berikut adalah beberapa pengaruhnya terhadap perkembangan UMKM kuliner di Indonesia:

  • Keberhasilan Warung Bu Satri dalam mempertahankan eksistensinya sejak tahun 2010 dan mendapatkan dukungan yang kuat dari pelanggan setia menjadi inspirasi bagi UMKM kuliner lainnya. Warung ini menunjukkan bahwa dengan kualitas produk yang konsisten, pelayanan yang baik, dan pemahaman yang mendalam tentang preferensi pasar, UMKM kuliner dapat bertahan dan tumbuh di tengah persaingan yang ketat.
  • Meskipun menawarkan menu yang sederhana, Warung Bu Satri tetap berinovasi dengan selalu mengganti menu sayuran mereka sesuai dengan musim dan ketersediaan bahan. Pendekatan ini menunjukkan bahwa UMKM kuliner tidak perlu hanya mengandalkan kestabilan menu tetap, tetapi juga dapat menarik pelanggan dengan variasi dan kreativitas dalam menyajikan masakan.
  • Warung Bu Satri juga berperan dalam membangun dan memperkuat komunitas lokal di sekitarnya. Dengan menciptakan suasana yang hangat dan ramah, warung ini menjadi tempat pertemuan dan interaksi sosial bagi banyak orang. Ini menunjukkan bahwa UMKM kuliner tidak hanya berfungsi sebagai tempat makan tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan kebersamaan di lingkungan sekitarnya.

Menu Yang Saya Pesan. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.
Menu Yang Saya Pesan. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Warung Bu Satri adalah contoh bagaimana UMKM kuliner dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kekayaan kuliner lokal, perekonomian lokal, serta memperkuat komunitas sosial di sekitarnya. Dengan mempertahankan tradisi, berinovasi, dan memahami pasar, UMKM kuliner seperti Warung Bu Satri berpotensi besar untuk menjadi motor penggerak dalam industri makanan dan minuman di Indonesia.

Warung Bu Satri bukan hanya tempat makan biasa, tetapi juga merupakan bagian dari kehidupan dan kebudayaan lokal di Yogyakarta. Dengan konsep prasmanan yang ramah mahasiswa, variasi menu yang kaya, dan suasana yang hangat, warung ini mampu menarik banyak pelanggan setia dari berbagai kalangan. Di balik kesuksesannya, Warung Bu Satri juga mengajarkan nilai-nilai tentang kebersamaan, keberlanjutan usaha, dan kepercayaan pada takdir. Dengan demikian, Warung Bu Satri tidak hanya memberi makan tetapi juga menghidupkan tradisi dan memperkaya pengalaman kuliner di tengah kota Yogyakarta yang sibuk.

Gang Menuju Warung Makan Bu Satri. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.
Gang Menuju Warung Makan Bu Satri. sumber gambar: Dokumentasi Pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun