c. Perkiraan Tambang Habis:
 Berdasarkan tingkat produksi saat ini, cadangan pasir kuarsa di Banten diperkirakan akan habis dalam 50 hingga 70 tahun ke depan, dengan catatan bahwa angka ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan teknologi penambangan dan penemuan cadangan baru.
Dampak Pertambangan bagi Masyarakat Banten:
Pertambangan di Banten, khususnya pasir kuarsa, memberikan dampak signifikan bagi masyarakat lokal dalam beberapa aspek:
1. Dampak Ekonomi:
- Penciptaan Lapangan Kerja: Industri tambang di Banten menyediakan banyak lapangan kerja, baik langsung maupun tidak langsung, terutama di daerah pedesaan yang dekat dengan lokasi tambang. Ini membantu mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
-Kontribusi terhadap Pendapatan Daerah: Tambang pasir kuarsa memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi, yang selanjutnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
-Pengembangan Infrastruktur: Aktivitas pertambangan seringkali mendorong pembangunan infrastruktur lokal seperti jalan, listrik, dan fasilitas kesehatan, yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat.
2. Dampak Sosial dan Lingkungan:
-Dampak Lingkungan: Pertambangan pasir kuarsa di Banten menghadapi tantangan lingkungan yang signifikan. Aktivitas penambangan dapat menyebabkan deforestasi, kerusakan lahan, dan pencemaran air jika tidak dikelola dengan baik. Pemerintah dan perusahaan tambang harus bekerja sama untuk menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan dan bertanggung jawab.
-Perubahan Sosial: Kehadiran industri pertambangan dapat menyebabkan perubahan dalam struktur sosial masyarakat, seperti urbanisasi dan perubahan dalam nilai-nilai budaya. Ini memerlukan pendekatan inklusif untuk memastikan bahwa komunitas lokal dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut tanpa kehilangan identitasnya.