Mohon tunggu...
Adam Abiyu Febrisyam
Adam Abiyu Febrisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

manusia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Transformasi Digital dan Tata Kelola TI: Bagaimana Keduanya Berhubungan dalam Menciptakan Nilai

21 April 2024   19:35 Diperbarui: 21 April 2024   19:52 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: freepik.com

Transformasi digital dan tata kelola TI adalah dua pilar yang saling berinteraksi dan vital dalam kancah bisnis kontemporer. Sebagai gerakan strategis yang fundamental, transformasi digital tidak hanya mengadopsi teknologi terbaru, tetapi juga secara radikal merombak model bisnis untuk memanfaatkan potensi digital secara optimal. 

Perubahan ini mencakup integrasi teknologi digital di setiap sudut bisnis, merevolusi operasi dan cara perusahaan menyampaikan nilai kepada pelanggan mereka. Di sisi lain, tata kelola TI adalah fondasi yang memastikan bahwa investasi dan inovasi teknologi selaras dengan visi dan misi perusahaan. Struktur ini bukan hanya tentang pengawasan, tetapi juga tentang memastikan bahwa teknologi mendukung pertumbuhan dan efisiensi.

Hubungan antara kedua aspek ini adalah symbiotik. Tata kelola TI menyediakan kerangka kerja yang esensial, memungkinkan transformasi digital untuk diimplementasikan dengan sukses. Investasi dalam teknologi baru, jika didukung oleh tata kelola yang kuat, mengurangi pemborosan dan memaksimalkan peluang sukses. 

Misalnya, integrasi cloud computing dapat mengurangi biaya infrastruktur, sedangkan analitik data besar menyajikan wawasan yang dapat mengoptimalkan operasi dan penawaran perusahaan. Dengan cara ini, transformasi digital menciptakan nilai melalui peningkatan efisiensi dan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang berubah.

Namun, tantangan tidak dapat dihindari. Integrasi yang sukses antara transformasi digital dan tata kelola TI sering kali terhambat oleh resistensi internal terhadap perubahan, kesenjangan keahlian, dan masalah skalabilitas. Ini membutuhkan pendekatan yang cermat---pendekatan yang tidak hanya mengatasi faktor teknis tetapi juga faktor manusia. 

Manajemen risiko menjadi krusial, terutama dalam skenario di mana keamanan data dan privasi berada di bawah ancaman yang meningkat. Tata kelola TI yang efektif tidak hanya meminimalkan risiko ini tetapi juga memperkuat kepercayaan pelanggan dengan menjamin bahwa data mereka dikelola secara aman dan etis.

Sebagai kesimpulan, transformasi digital ketika digabungkan dengan tata kelola TI yang baik, tidak hanya meredefinisi cara perusahaan beroperasi tetapi juga bagaimana mereka menciptakan nilai yang substansial dan berkelanjutan. Perusahaan yang berhasil mengharmoniskan keduanya akan menemukan diri mereka di puncak keberhasilan, tidak hanya bertahan dalam persaingan tetapi juga mendefinisikan ulang lanskap industri mereka. Dengan mengadopsi pendekatan holistik ini, bisnis tidak hanya menavigasi tantangan digitalisasi dengan lebih efektif tetapi juga memanfaatkan teknologi sebagai leverage untuk pertumbuhan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun