Mohon tunggu...
Adam Abiyu Febrisyam
Adam Abiyu Febrisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

manusia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pengaruh Memahami Stoikisme dalam Kehidupan Sehari-hari

30 September 2023   19:50 Diperbarui: 30 September 2023   19:54 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://www.superradio.id/wp-content/uploads/2022/05/images-19.jpeg

Mari kita mulai pembicaraan kita dengan kembali ke awal, jika boleh saya katakan begitu. Stoikisme, untuk lebih tepatnya, mewakili doktrin filosofis kuno yang pertama kali muncul selama zaman Yunani Kuno dan Roma. Dalam aliran pemikiran ini, kita akan menemui tokoh-tokoh terkenal seperti Seneca, Epictetus, dan Marcus Aurelius. Mereka mengajarkan kepada kita konsep-konsep keren, seperti bagaimana kita dapat mengendalikan diri kita sendiri dan tetap tenang dalam menghadapi berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari kita.

Titik yang paling menarik adalah mengenai ketahanan emosi, teman-teman. Stoikisme membuat kita belajar bagaimana mengendalikan emosi kita, bukan hanya menekan emosi negatif, tetapi juga mencapai kedamaian batin dan stabilitas emosional. Bayangkan saja, kita bisa menjadi lebih baik dalam menghadapi stres dan tantangan yang tiba-tiba muncul.

Kemudian, ini tentang menghadapi tantangan dalam hidup. Stoikisme mengajarkan kita untuk berdiri tegak dan menerima kenyataan bahwa kita tidak dapat mengendalikan segalanya. Hal ini benar-benar relevan ketika kita berurusan dengan konflik dengan orang lain atau tekanan di tempat kerja, bukan?

Oh ya, mengenai kendali diri dan tanggung jawab, ini juga sangat penting. Stoikisme mendorong pengembangan kemampuan membedakan apa yang berada dalam lingkup kendali kita dan apa yang berada di luar kendali kita. Dengan demikian, kita menjadi lebih bertanggung jawab atas tindakan dan sikap kita. Ini dapat benar-benar membuat hidup kita menjadi lebih efektif dan bermakna.

Dan kemudian, ada juga menghargai kesederhanaan hidup. Berkat doktrin filosofis Stoikisme, kita dapat melihat kehidupan dari sudut pandang alternatif. Jadi, kita belajar untuk menghargai hal-hal sederhana dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal tersebut.

Berbicara tentang hubungan dan empati, Stoikisme juga mengajarkan pentingnya membangun hubungan yang sehat dan bermakna dengan orang lain. Ini termasuk belajar empati, komunikasi yang baik, dan menghormati nilai-nilai orang lain.

Selanjutnya, di era digital ini, Stoikisme benar-benar dapat membantu kita, teman-teman! Di tengah banyaknya gangguan digital dan informasi yang berlimpah, Stoikisme memiliki potensi untuk membantu kita tetap fokus, tenang, dan teratur dalam kehidupan kita. Kita dapat menjadi lebih baik dalam memprioritaskan apa yang benar-benar penting.

Jadi, pada kesimpulannya, Stoikisme itu benar-benar keren. Dengan prinsip-prinsip dan praktiknya, kita dapat menjadi individu yang lebih tenang, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita. Jujur, konsep ini memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan kualitas hidup kita, dan saya sangat menganjurkan kepada semua individu untuk mencoba mengaplikasikannya.

Dalam rangka kondisi kognitif saya saat ini, saya ingin menarik perhatian pada penambahan referensi dalam komposisi tulisan ini. Kalian dapat mencari buku-buku Stoikisme klasik atau sumber-sumber modern yang lebih mendalam tentang konsep Stoikisme. Saya berharap kita dapat belajar lebih banyak lagi dan mengaplikasikan filosofi keren ini dalam kehidupan kita. Jadi, apa pemikiran yang ada dalam pikiran kalian tentang masalah ini? Saya benar-benar antusias dan ingin mendengar pendapat kalian!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun