Mohon tunggu...
Adam Abiyu Febrisyam
Adam Abiyu Febrisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

manusia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Penting Membudayakan "Budaya Baca Buku"?

27 Agustus 2023   20:28 Diperbarui: 27 Agustus 2023   20:33 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20201229122852-163-587340/on-this-day-7-tahun-tragedi-michael-schumacherInput sumber gambar

Saya akan tulis berdasarkan video yang pernah saya tonton beberapa menit dalam cuplikannya dan pernah saya baca di quora nya Saint Michael.
yaitu dari kanal video Gita Wirjawan yang berjudul "Kecerdasan dan Kebahagiaan dari Perspektif Neurosains - Ryu Hassan | Endgame #68"

obrolannya seperti ini :

Bapak Gita  : "Ini saya bingung gimana untuk kita bisa membudayakan budaya baca buku."
Dokter Ryu : "Sebetulnya kalo kita bicara mengenai, 'baca buku penting ga?' dijawab 'engga terlalu penting'. Engga terlalu penting bagi manusia. Tapi bagi manusia yang mendalami ilmu pengetahuan, penting. Tapi bagi Michael Schumacher engga penting."

bagi yang belom tau, michael schumacher itu mantan pembalap F1.

Dokter Ryu : "kalo secara general, 'mari membaca buku', tapi ga semua orang harus baca buku tergantung maunya kemana "

Poinnya adalah, minat baca yang rendah itu bukan permasalahan besar untuk manusia.

Kalau dia suka membaca, good for them.

Kalau dia tidak suka membaca, yang rugi dia sendiri.

Balik lagi ke pertanyaaan Apakah penting membudayakan "budaya baca buku"?

Dokter Ryu : "kalo dengan memakai istilahnya Mas Gita tadi kan 'membudayakan', saya lebih senang menggunakan kata 'membiasakan'. Karena segala sesuatu itu perlu dibiasakan, kalo kita ingin masyarakat kita lebih membaca buku, kita harus membiasakan. Dan membiasakan itu bukan dinasehati, tapi dilatih. Latihan itu lebih penting daripada dinasehati. Misalnya ada komandan Batalyon, akan kedatangan Pangdam, dia memberitahukan anggota batalyonnya 'kalian nanti kalo ada Pangdam ke sini, baris yang rapi ya.' kan gak gitu cara mainnya"

Dokter Ryu : "'Kalian latihan baris 8 jam', gitu. Disuruh dilatih atau dibiasakan. Sama aja kaya ke anak-anak, 'kalo main badminton nanti main yang bener ya, biar menang' kan ga gitu juga, sama juga dengan buku"

Sama seperti kata Dokter Ryu Hasan, meningkatkan minat baca dan literasi orang Indonesia itu bukan dengan diberikan nasihat, kata-kata penyemangat, atau dorongan motivasi agar dia rajin membaca.

Sampai tenggorokan putus pun, orang-orang tidak akan menjadi rajin membaca hanya karena diceramahi panjang lebar tentang pentingnya membaca.

.

Meningkatkan minat baca dan literasi orang Indonesia itu yah harus dilatih.

Latih dan biasakan sejak dini untuk membaca.

Buat yang sudah tua pun juga masih bisa dilatih agar jadi rajin membaca.

Latihannya tentu saja akan berbeda porsinya tiap orang, tergantung rutinitas dan kesibukan mereka.

Tapi saya yakin, setiap orang pasti paling tidak bisa menyisihkan waktu 15 menit sebelum tidur.

Nah gunakanlah waktu itu untuk membaca.

Dari sana, perlahan-lahan ditingkatkan intensitasnya.

Ini untuk link Quora : https://qr.ae/py3kqM
Ini untuk link Youtube : https://youtu.be/iFghbhtpcUI?si=WT281ITeRVOekYU8

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun