Kecemasan beretorika ditandai oleh ketidakpercayaan diri, ketakutan akan kesalahan, dan ketidaknyamanan di atas mimbar. Hal ini terjadi sebagai respons terhadap sesuatu yang dianggap mengancam, meskipun ancaman tersebut belum tentu nyata, seperti perasaan negatif, ketidakmampuan berkomunikasi, ketakutan akan kegagalan, dan kekhawatiran akan penilaian rendah dari pendengar.Kecemasan ini dapat dialami oleh siapa saja, termasuk individu dengan kemampuan tinggi, karena saat tampil di ruang publik, mereka merasa kompetensinya sedang diuji. Salah satu cara untuk mengatasi kecemasan ini adalah melalui relaksasi, yang dipercaya mampu mengurangi ketegangan.
Ketegangan beretorika juga dapat muncul ketika berhadapan dengan senior atau orang yang memiliki kemampuan beretorika di atas rata-rata. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri, karena percaya diri merupakan kunci sukses dalam beretorika di hadapan khalayak.
Ketakutan beretorika sering muncul sebagai respons terhadap situasi yang tak terduga, seperti pemadaman listrik yang mengakibatkan ketidakmampuan membaca konsep ceramah. Cara mengatasi kondisi ini adalah dengan improvisasi, kepercayaan diri, dan ketidakpantangan terhadap kesalahan.
Kekhawatiran beretorika bisa timbul ketika seorang pembicara memiliki gaya bicara yang mirip dengan pembicara lain. Dalam situasi ini, pembicara harus menjadi diri sendiri, percaya diri, dan tidak takut salah. Seorang penceramah sebaiknya menguasai berbagai gaya bicara orator ulung.
Kecemasan beretorika yang disebabkan oleh pengalaman pribadi atau kegagalan orang lain di bawah tekanan publik dapat diatasi dengan mencari akar masalah, membuat persiapan lebih matang, dan tampil dengan penuh percaya diri bahwa pengalaman buruk tersebut tidak akan menimpanya.
Namun, penyebab utama kecemasan beretorika sebenarnya adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman, yang kemudian menjadi masalah psikologis. Untuk mengatasi hal ini, latihan yang intensif, mempelajari gaya bicara orator handal, dan menghilangkan rasa takut akan kesalahan saat tampil sangat diperlukan.
Selain itu, seorang figur publik juga dapat mengalami kecemasan beretorika ketika harus berbicara di hadapan khalayak karena kesalahan mereka dapat tersebar luas dan viral. Untuk merangkum, cara mengatasi kecemasan beretorika meliputi relaksasi, berpikir positif, tidak takut salah, percaya diri, latihan, persiapan, konsentrasi, dan upaya untuk keluar dari tekanan publik. Penting untuk menyadari bahwa kecemasan beretorika adalah kondisi natural-psikologis yang dapat dialami oleh siapa saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H