Mohon tunggu...
Adam RaihanAulia
Adam RaihanAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ 2O19

Tugas Mata Kuliah Manajemen Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Pertamina Foundation Preneur Woman

2 November 2021   19:51 Diperbarui: 2 November 2021   21:29 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Pertamina Faoundation

Latar belakang masalah

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut, COVID-19 sendiri merupakan coronavirus jenis baru yang ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada tahun 2019 (Ilmitah, 2020;Hui,et al). Sejak Pandemi Covid 19 menyebar yang terjadi dari awal tahun 2020 hingga kini, memberikan dampak besar bagi segala aspek kehidupan di dunia khususnya di Indonesia. Mudahnya penularan Virus Covid-19 menuntut seluruh dunia untuk menghentikan dan membatasi pertemuan antar individu secara langsung. Tentunya hal ini sangat berdampak buruk bagi berbagai aspek kehidupan, salah satu aspek yang mengalami penurunan adalah pada bidang ekonomi. Kegiatan perekonomian yang tadinya berjalan dengan normal, mengalami penurunan drastis saat pandemi covid 19 ini dimulai. Hal ini dapat dilihat dari data yang di tampilkan BPS tahun 2021 yaitu telah terjadi penurunan kinerja ekonomi Indonesia sejak triwulan I tahun 2020 sebesar (2.97%). Penurunan ekonomi yang terjadi tentunya memberi pengaruh besar terhadap ekonomi makro maupun mikro di Indonesia, salah satu aktor ekonomi yang terdampak adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dalam ( Andi Amri, 2020) berdasarkan data dari kementrian koperasi menggambarkan bahwa 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terdampak pandemic covid 19. Kebanyakan dari koperasi yang terdampak bergerak di bidang bahan pokok atau kebutuhan sehari-hari dan UMKM yang terdampak adalah dibidang makanan dan minuman. Permasalahan yang terjadi diantaranya adalah kekurangan modal, turunnya omset penjualan, dan terhambatnya distribusi. Hal ini khususnya dialami oleh usaha yang dijalani kaum perempuan, UMKM yang dijalani perempuan cenderung hanya kuat di sektor mikro yang sangat rentang runtuh pada pandemic covid 19. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ( UMKM ), adalah bentuk usaha yang memiliki peran penting di dalam perekonomian di Indonesia.

Melihat permasalahan ini, perlu adanya bantuan sosial yang membangun masyarakat agar bisa melewati pandemi ini dengan sejahtera. Pihak Pemerintah khususnya BUMN membuat berbagai macam bantuan dan program untuk menunjang ekonomi masyarakat Indonesia khususnya perempuan. Salah satu perusahaan BUMN yang menanggapi permasalahan ini adalah Pertamina, mereka membuat program pemberdayaan terhadap perempuan dimasa pandemic covid 19 yaitu "PFPreuner". PFPreuner adalah program yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pelaku UMKM guna mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas mereka.

Solusi yang ditawarkan oleh program tersebut

PFPreuner adalah program yang berfokus pada pemberdayaan perempuan pelaku UMKM yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas dan kapabilitas mereka. Acara Pertamina Foundation ini telah secara rutin melaksanakan kegiatan ini setiap tahunnya dan memberikan akses permodalan sampai dengan 200 Juta Rupiah per-UMKM. PFpreneur juga memberikan fasilitas branding produk, kemitraan melalui jaringan usaha dengan pengusaha sukses dan pasar festival, serta melaksanakan pameran produk sebagai ajang unjuk kreasi para pelaku UMKM," (President Director Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari Kamis 21 Oktober 2021).

"UMKM dapat memanfaatkan kerja sama dengan mitra tidak hanya untuk memperluas jaringan, tetapi juga untuk transfer pengetahuan dan berbagi risiko. Kerja sama juga berpotensi membuka peluang UMKM mendapatkan sumber daya berupa dana, keahlian, peralatan, tempat usaha, tenaga kerja, atau bahan baku," tutur Elan.Sebanyak 30 kelompok Women Leaders & Entrepreneur terpilih yang mengikuti pelatihan tersebut, akan diberikan pembinaan tingkat lanjut oleh para narasumber ahli, diantaranya pengenalan akses penyediaan dana dan mitra, penyusunan laporan usaha sederhana dan akuntabel, pengelolaan dana pinjaman, dan penyusunan proposal pendanaan dan kemitraan. Melalui program PFPreneur, Pertamina Foundation menargetkan dalam lima tahun ke depan membentuk 5000 wirausaha perempuan yang unggul berbasis pengelolaan usaha modern, memiliki daya saing pasar, dan memiliki jaringan serta sinergitas kemitraan.

Selain itu program ini juga memberikan berbagai maca fasilitas yang dapat diperoleh Peserta, yaitu : PFpreneur Paket serial pelatihan secara online (e-learning), Mentoring dari expertice (ekspertis), Fasilitas jejaring usaha bersama pengusaha sukses, Pameran produk secara online (daring), Akses permodalan dari Program Kemitraan BUMN Pertamina, Reward (apresisasi) bagi yang terbaik. Lingkup Pembinaan, meliputi Pengembangan kewirausahaan, Pengenalan teknologi pendukung usaha e-commerce, Jaringan usaha, Event festival atau Web Contest Product. Akses permodalan dari Program Kemitraan CSR PT.Pertamina (Persero). Jika selama ini modal menjadi permasalahan utama UMKM, maka program PFpreneur memberi jawaban kepada peserta yang memenuhi syarat untuk akses permodalan dari PK Pertamina sampai dengan Rp200 juta per-UMKM dengan jasa administrasi hanya 3% per-tahun.

Peserta PFpreneur akan bertemu dan mendapat tantangan sekaligus mentoring dari selebgram terkenal yang bergerak dibidang kewirausahaan juga tokoh muda sukses serta mentoring berpengalaman yang siap menjadi mitra usaha. Dipenghujung kegiatan, akan digelar webinar series sekaligus festival Web Contest Product sebagai ajang unjuk kreasi produk-produk usaha.

Terdapat Rincian Fasilitas dan Lingkup pembinaan yang di dapatkan oleh para penerima bantuannya diantaranya adalah :

Fasilitas yang diperoleh :

  • Paket Serial pelatihan secara online
  • Mentoring dari ekspert
  • Fasilitas jejaring usaha bersama pengusaha sukses.
  • Pameran produk secara online
  • Akses permodalan dari program kemitraan BUMN Pertamina
  • Reward (apresiasi) bagi yang terbaik

Lingkup pembinaan :

  • Pengembangan kewirausahaan
  • Pengenalan teknologi pendukung usaha e-commerce
  • Jaringan usaha
  • Event festival atau web contest product

Analisis penulis mengenai kegiatan organisasi tersebut

Pandemi Covid 19 membawa dampak buruk bagi ekonomi dunia khususnya di Indonesia. Berbagai pelaku ekonomi di Indonesia pun mengalami dampak yang buruk akibat pandemic ini. Salah satunya adalah sector UMKM khususnya yang dikelola oleh kaum perempuan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya mengutip dari (pertamina.co.id) kebanyakan usaha yang dijalani perempuan hanya berada di sektro mikro, maka dari itu Pertamina mengadakan program PFPreuner ini. Menurut saya program ini merupakan langkah baik untuk menaikan kondisi ekonomi Indonesia yang telah runtuh saat pandemi Covid 19. Pada saat kondisi seperti ini masyarakat Indonesia tidak hanya butuh bantuan yang bersifat langsung seperti sembako, uang tunai dan lainnya, bantuan seperti pemberdayaan semacam ini sangat bermanfaat untuk perekonomian jangka panjang. Karena program/kegiatan pemberdayaan ini memberikan tidak hanya segi materil tetapi juga segi softskill guna bekal para penerima bantuan melewati masa-masa sulit pandemic covid 19. Menurut Korten (1992), pemberdayaan merupakan usaha peningkatan kemandirian masyarakat berdasarkan kemampuan dan kekuatan atas sumberdaya manusia baik material maupun non material melalui redistribusi modal.

Program ini memberikan bantuan materil mulai dari dana, keahlian, peralatan, tempat usaha, tenaga kerja, atau bahan baku. Lalu bantuan soft skill mulai dari pelatihan, pengembangan kerjasama mitra, hingga penanggulangan resiko. Selain itu Pembinaan yang diberikan khusus untuk bekal para penerima bantuan menjalani usaha di masa pandemi yang serba online. Salah satu contoh Implementasi pembinaan yang diberikan adalah mengenalkan teknologi pendukung usaha e-commerce, dengan program ini pelaku UMKM belajar untuk menjual produk-produknya dalam internet, aplikasi, maupun media social. Menurut saya ini merupakan bantuan yang sangat lengkap untuk menunjang UMKM perempuan di Indonesia untuk ikut serta menjadi bagian dalam perbaikan ekonomi di kala pandemic.

Dari beberapa program dan pembinaan yang diberikan, menunjukan bahwa PFPreuner menjalankan kegiatan ini dengan melakukan pendekatan inner resources. Ini merupakan pola pendekatan pemberdayaan masyarakat yang efektif dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat. Pendekatan ini menekankan kepentingkan masyarakat untuk mampu meengidentifikasi kebutuhan-kebutuhannya dan bekerja sama dengan pihak Pemerintah maupun Institusi/perusahaan lain untuk mencapai kepuasan bersama. Dengan menggunakan pendekatan ini, masyarakat menjadi terdidik dan concern dengan pemenuhan serta pemecahan masalah ekonomi dikala pandemi dengan menggunakan potensi yang mereka miliki setelah mengikuti Program PFpreuner ini.

Penutup

Pandemi covid 19 memberikan berbagai macam dampak di segala aspek kehidupan. Salah satunya adalah membawa dampak buruk perekonomian, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Maka dari itu program-program baik dari pemerentah, swasta maupun berbagai macam instansi atau organisasi diperlukan guna bahu membahu membangun perekonomian kita. Program yang dibahas kali ini yaitu PFPreuner merupakan salah satu contoh yang sangat baik dalam usaha membangun kembali perekonomian di Indonesia. Bantuan-bantuan sementara memang dibutuhkan oleh banyak orang, tetapi bantuan jangka panjang seperti Pemberdayaan semacam ini sangat diperlukan juga. Dengan pendekatan inner resources pihak pemberi bantuan dan pihak penerima bantuan sama-sama bersinergi untuk mencapai kepuasaan yang sama. Setiap orang harus bisa membangun ekonominya masing-masing tanpa harus terus bergantung kepada bantuan orang lain dan pemerintah. Dengan banyaknya program pembangunan sosial yang berupa pemberdayaan, diharapkan masyarakat Indonesia tidak hanya terbantu tetapi terdidik untuk membangun runtuhnya ekonomi di Indonesia akibat pandemic Covid 19 ini.

Daftar Pustaka

Nabilah, S., Nursan, M., & Suparyana, P. K. (2021). DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP UMKM (STUDI KASUS UMKM ZEA FOOD DI KOTA MATARAM). Jurnal Inovasi Penelitian, 1(12), 2655-2660.

Alim, F. Y. (2020). Implementasi Program Bantuan Sosial Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pembudidaan Ikan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Poso. Jurnal Ilmiah Administratie, 12(1), 10-22.

Usman Fajriya.2021.PFPreuner Berdayakan Perempuan Hadapi Panemi.https://pertamina.com/id/news-room/energia-news/pfpreuner-berdayakan-umkm-perempuan-hadapi-pandemi.

https://preneur.pertaminafoundation.org/home/program

Pertamina.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun