Mohon tunggu...
Wahyu Liz Adaideaja
Wahyu Liz Adaideaja Mohon Tunggu... profesional -

*Penderita Humor Ganas Stadium Balapan. Pembicara Seminar Kewirausahaan, Brand Communication Expert, Indonesian Senior Copywriter. Author of Emperpreneur: From Emperan to Empire. Sebelum baca karya-karyanya, sediakan selalu P3K (pertolongan Pertama Pada KeceKaKaan). http://www.adaideaja.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Komikus Menghasilkan Uang

22 Agustus 2016   23:10 Diperbarui: 24 Agustus 2016   08:55 2468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jaman dulu, komikus seperti Tatang Suhenra, dapet duitnya ya dari jualan komik cetak. Jaman sekarang? iya sama juga demikian, jualan komik, tapi sekarang ada versi cetak, versi digital juga.

Adanya tehnologi internet melahirkan banyak komikus-komikus digital, anak-anak muda berbakat, dan secara ekonomi, ada percepatan yang signifikan.

Ambil contoh webtoon, wadah para komikus yang mau menyalurkan bakatnya. Apabila komiknya mendapatkan banyak penggemar, maka si komikus akan mendapatkan tawaran kontrak untuk bikin komik secara berkala di applikasi milik LINE Corporation itu.

Belum lagi Webtoon Rising Star, menawarkan hadiah 5 juta untuk komikus yang karyanya terpilih favorit tiap bulannya.

Komikus juga bisa mendapatkan uang atau monetizeapabila mendapatkan tawaran endorsement iklan, misalnya di media Instagram. Untuk komikus manual, sering juga mendapatkan uang dari kontrak penerbit.

Saya sendiri hobi membuat gambar bercerita sejak SD. Namun hobi yang satu itu kurang terasah, karena dari pihak orangtua sendiri lebih mengarahkan sisi akademis yang pasti-pasti.

Baru kemudian akhir-akhir ini hobi itu mulai saya arahkan sendiri, mencari cara. Sampai kemudian muncul karakter si Kuprit: Penderita Humor Ganas.

Kemudian bagaimana kunci sukses komikus itu?

Tentu satu hal yang pasti adalah Persona Karakternya.

Kemampuan menciptakan karakter beserta sifat dan penempatannya dalam plot cerita menjadi hal yang penting dalam membuat komik. Lucu bukan sekedar Lucu, namun menancap ke hati pembacanya, tentu akan lebih diingat dan dikenang. Kemampuan seperti ini tentu selain bakat alamiah juga jam terbang dan skill yang terus menerus diasah.

Beberapa waktu lalu saya juga menyaksikan tayangan wawancara komikus Re:ON, dimana tadinya banyak orang ikut garap, lama-lama terseleksi dikarenakan hasil berupa uang itu tak kunjung datang. Namun yang terus konsisten pada akhirnya mendapatkan bayaran setimpal.

Sabar dan terus berkarya itu juga jadi syarat utama bagaimana menjalankan profesi sebagai komikus dapat sukses dalam hal karir maupun pencapaiannya.

Wahyu Liz Adaideaja

Semoga Mengharukan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun