Mohon tunggu...
Ade Subagio
Ade Subagio Mohon Tunggu... wiraswasta -

wiraswasta, hobby puisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemusisi Diakisisi

18 Desember 2018   07:20 Diperbarui: 18 Desember 2018   07:24 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pemuisi ingin bilang permisi

kisi-kisi puisi terasa basi

puisi telah diakuisisi

dicaplok dilahap habis

bersama sepiring nasi

pemuisi berkata politik kini panglima

dan dialah panglima nayan

dari rahim dongeng melayu

si buruk rupa gagah berani

pemuisi ingin pamit diri

utuh jiwa raga diakuisisi

puisi sudah tidak ada lagi

disembur dimuntahkan  

sepah bergetah rasa di hati

pemuisi berseru politik paling seru

mari beradu berseteru hingga abu

politik ubah langit jadi gelap

dan kalap nyaring teriak pengap

ah, mentari telah merobek ufuk

malas tinggalkan bantal kapuk

tergolek diam hingga membusuk

pemuisi tak melawan tunduk takluk

rwmangun 18122018
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun