Mohon tunggu...
Andika Firmansyah
Andika Firmansyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Pengarang puisi yang akan mahsyur

Tanyakan pada Tuhan tentang saya lewat doa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Radikalisme Tumbuh Karena Individunya Kurang Piknik

6 Juni 2020   21:38 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok mayoritas ini tidak pernah bisa menempatkan dirinya sebagai kelompok minoritas. Hal ini bisa saja dilakukan bila mereka mencoba untuk pergi ke luar, ke suatu daerah di mana mereka bisa saja menjadi kaum minoritas. Lalu, di sana mereka juga bisa saja melihat betapa yang mereka lakukan selama ini adalah sebuah kekeliruan. Sekali lagi, itulah manfaat yang bisa kita dapat dari piknik.

Hanya dengan pelesiranlah kita bisa menjawab segala pertanyaan tentang kehidupan. Jalan-jalan bukan hanya untuk mencari kesenangan, tetapi juga mencari jawaban dari segala pertanyaan yang selalu melayang-layang di relung pikiran. Anggap saja sedang studi banding ke tempat wisata yang akan dituju, maka di situ mata akan terbelalak melihat betapa indahnya keberagaman.

Memang travelling tidak mutlak menjadi satu-satunya cara untuk mengalihkan pemahaman yang tadinya radikal menjadi toleran. Ini hanyalah salah satu cara untuk terhindar dari influence buruk dari memaknai sebuah paham radikal. Tentu saja, sebelumnya kita sudah harus bisa membentengi diri dengan pengetahuan yang dalam tentang agama itu sendiri.

Karena tidak ada satu agama pun yang mengajarkan tentang anarkis dan kekerasan. Hanya saja, segelintir individu yang kurang piknik salah dalam menafsirkan ajaran agama. Sehingga dapat dengan mudah untuk melegitimasi suatu hal yang mereka anggap benar, padahal belum tentu benar.

Agama itu bukan sesuatu yang harus dipaksakan. Agama adalah hak individu yang tidak bisa diintervensi oleh siapa pun. Maka dari itu, biarkanlah keyakinan dalam beragama itu datang secara organik. Dan bagi saya, itu hanya bisa didapat dengan cara bertualang ke tempat-tempat yang indah nan eksotis di luar sana.

Kadang Tuhan suka bersembunyi di balik barisan gunung-gunung yang menjulang tinggi. Namun, sering juga Ia menampakkan wujud-Nya di antara buih-buih ombak yang bergulung di tepian pantai.

Ya ,paling tidak ketika piknik, jika tidak dapat pengalaman spiritualnya, kita bisa dapat bahagianya. Itu jauh lebih baik daripada meneror atau meresahkan orang lain, yang sama sekali tidak ada faedahnya.

Jika mereka mengaku pernah piknik, maka percayalah, pasti mereka pikniknya kurang jauh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun