Minat memelihara dan membiakkan ikan channa atau yang kita kenal dengan ikan gabus cukup melesat saat pandemi Covid-19. Hal itu membuat jumlah penjual ikan channa semakin banyak dan hal tersebut membuat harga jual ikan pun semakin tinggi pula. Lalu, apakah kalian tertarik memebudidayakan ikan channa? Atau setidaknya kalian ingin membeli dan memeliharanya ikan tersebut? Baiklah, langsung saja, kali ini saya akan menulis mengenai budidaya ikan channa, perawatan, jenis pakan dan beberapa jenis spesies ikan tersebut.
Channa merupakan nama famili untuk ikan gabus. Kedengarannya seperti nama ikan yang biasa disajikan sebagai santapan sebagian orang, tetapi disni yang akan saya bahas adalah jenis ikan gabus hias atau channa hias. Istilah channa merujuk pada nama ilmiah family Channidae. Sama seperti ikan predator lainnya, ikan channa juga bersifat teritorial dan menyerang sesama jenis yang masuk ke wilayahnya. Oleh karena itu, ikan channa umumnya dipelihara sendirian dalam satu akuarium atau jika untuk budidaya, sepasang ikan channa akan dimasukkan ke dalam satu aquarium. Dirangkum dari berbagai sumber, ikan channa juga dikenal sebagai snakehead emperor alias kaisar kepala ular karna bentuk kepalanya menyerupai ular. Maka dari itu, ikan channa sekilas kepala nya mirip dengan kepala ular.
Dewasa ini, ikan gabus atau channa merupakan salah satu jenis ikan predator yang sedang hype atau nge-tren dikalangan pecinta ikan predator. Tidak hanya memiliki bentuk, warna dan tingkah laku yang indah dan memikat, tetapi ikan predator yang satu ini memiliki cirikhas sendiri sehingga menjadi ikan primadona yang sangat digemari oleh kalangan pecinta ikan predator. Bahkan, yang menyukai ikan ini tidak hanya orang dewasa saja, melainkan remaja hingga anak kecilpun ingin memeliharanya. Kini ikan channa mulai banyak diburu pecinta ikan hias di berbagai daerah di Indonesia.
Kali ini saya mendatangi salah seorang teman saya, yang kebetulan dia memiliki usaha budidaya ikan channa. Tepatnya di Desa Mlangi RT 07 RW 033, Kecamatan Gamping, Sleman. Teman saya sedang memberi makan dan me-maintenance ikan-ikan peliharaannya. Namannya M. Irfan Hidayat atau biasa dipanggil irfan, remaja berusia kurang lebih 22 tahun sekaligus pemilik dan orang yang pertama membudidayakan ikan channa di desa tersebut.
Tetapi disini saya akan membahas dari sisi awal mula budidaya channa miliknya, Irfan menceritakan kepada saya bahwa dahulu dia hanya iseng-iseng memelihara ikan channa hias karena hobinya tersebut. Karena baginya, memelihara ikan atau hobi nya itu adalah sebagai pengisi waktu senggang sekaligus refreshing ketika penat bekerja.
Tak tanggung-tanggung pekerjaan utamanya yaitu sebagai surveyor di PT Acset Indonusa.Tbk. kembali ke topik, Ikan channa pertamanya sekaligus ikan iseng pertamannya adalah ikan channa blue pulcra yang memiliki cirikhas berwarna biru dengan totol-totol kuning di bagian tubuhnya. Ia hanya memiliki satu ikan waktu itu karena uang nya hanya cukup untuk membeli satu ikan channa pulcra.
Singkat cerita, irfan membeli satu ikan lagi yang sama yaitu channa blue pulcra milik dari salah satu temannya. Setelah itu, ia melakukan eksperimen bagaimana jika dua ikan tersebut di jadikan satu kedalam satu aquarium. Pasti akan indah jika dua ikan predator jadi satu dalam aquarium dan tidak bertarung. Hal itu ia lakukan tanpa menganalisa dahulu apakah ikan itu jantan dan betina atau dua dua nya jantan atau bahkan dua dua nya betina. Ia nekat mencampur kedua ikan tersebut karena kembali lagi bahwa itu hanya mencoba-coba atau eksperimen. Jika hasilnya nihil ya dipisah, tetapi jika hasilnya membuahkan hasil atau tidak bertarung ya tidak dipisah. Istilahnya nothing to lose dalam percobaan nya kali ini. Dan ternyata hasilnya kedua ikan tersebut tidak bertarung.
Suatu hari, ia menjelaskan pada saat akan memberi makan ikan nya tersebut dengan ikan cere atau ikan-ikan kecil sungai, ia melihat suatu keanehan dalam aquarium tersebut yaitu ada ikan kecil-kecil mirip seperti anakan ikan cere, tetapi tidak dimakan oleh kedua ikan channa miliknya, karena pada dasarnya ikan channa adalah ikan predator. Lalu, karena ia penasaran akan hal itu ia lanjut searching tentang burayak( anakan) ikan channa di google. Ternyata, benar saja ikan kecil-kecil yang dianggap anakan ikan cere tersebut adalah anakan ikan channa blue pulcra tersebut. Dalam artian, ternyata dari eksperimen dan iseng atau bisa dibilang tidak sengaja, Irfan tidak sengaja menaruh dua ikan channa lawan jenis dan berhasil membudidayakan ikan channa hias tersebut.
Dari situlah Irfan memberanikan diri untuk meninggalkan pekerjaannya dan fokus dalam bisnis budidaya ikan tersebut. Lalu seiring dengan waktu, usaha tersebut berkembang dengan bagus hari demi hari. Irfan mengatakan bahwa dari usahanya tersebut, sekarang ia memiliki berbagai jenis ikan channa indukan antara lain, channa Red Plucra, channa Blue Pulcra, channa Asiatica, Channa Andrao, dan channa Bleheri. Lambat laun, harga dari beberapa anakan ikan ada yang naik dan ada yang turun. (Gambar beberapa ikan channa
Lalu, untuk makanan ikan nya cukup gampang dicari di pasaran atau bahkan sebagian bisa dicari di alam. Untuk anakan channa nya sendiri irfan menjelaskan bahwa anakan diberi makan seahari dua kali, yaitu pada saat pagi dan sore, sedangkan untuk indukan waktu pemberian makanan yaitu satu hari sekali yaitu pada malam hari. "untuk anakan biasanya jenis pakan nya yang saya berikan adalah cacing sutra dan kutu air, sedangkan untuk channa indukan sangat beragam jenis pakannya seperti, cacing merah, udang, ikan kecil, jangkrik hingga katak kecil" jelas Irfan.
untuk kalian yang mungkin berminat memelihara ikan channa, kalian bisa membeli ikan channa milik irfan eceran juga. Untuk harganya, channa Red Pulcra dibandrol dengan harga Rp,- 100.000/ ekor, channa Asiatica Rp,- 20.000/ekor, channa Blue Pulcra Rp,-15.000/ekor, channa Bleheri Rp,- 60.000/ekor, dan channa Andrao Rp,-35.000/ ekor.
Semoga liputan saya ini bisa menjadi semangat atau motivasi bagi pembaca. Nilai moral yang dapat kita ambil disini adalah memulai usaha tidak harus langsung besar, ada hambatan yang banyak di dalamnya dan tinggal diri kita sendiri yang bisa istiqomah atau rutin dan belajar usaha yang kita geluti itu. "Jika ingin sukses harus berani keluar dari zona nyaman" tutur irfan. Karena ia meninggalkan pekerjaan sebagai surveyor dan fokus ke bisnis budidaya ikan channa hias.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H