Hebatnya lagi: Bang Joni ternyata bukanlah Sarjana. Ia tidak pernah lulus sekolah sampai SMA. Namun ide, pemikirannya, layak disejajarkan dengan para ahli di universitas.
Lebih penting dari itu: jiwa serta nurani Bang Joni yang begitu mencintai alam Indonesia agar tidak tercemar sekaligus meningkatkan taraf hidup petani sebab mempunyai bahan baku bertani yang baik.
Semangat Bang Joni membuahkan hasil. Nyatanya mampu mengubah kotoran hewan ternak menjadi Biogas.
Dulu, Bang Joni tak jarang menerima olok-olok dan dibicarakan warga karena dianggap bercita-cita aneh: ingin mengubah kotoran ternak menjadi sumber energi terbarukan. Mirisnya, pernah ada yang menganggapnya kurang waras.
"Hehehe, karena saya ditengoknya setiap hari kerja sama kotoran-kotoran ternak itu. Mungkin di situ orang bingung, entah apa mau dibuat si Joni main-main sama kotoran," kata Bang Joni.
Ejekan, tertawaan, cibiran, pandangan negatif awal dari warga sekitar yang diterima Bang Joni akhirnya dibungkam dengan karya nyata.
Dulu, Bang Joni sering mengelus dada dan tak terasa matanya 'berkaca-kaca' bila mendengar omongan tidak baik dari orang-orang.
Kini: Bang Joni adalah panutan. Ribuan ucapan terima kasih telah disampaikan kepadanya sebab memberikan kemanfaatan yang besar bagi kehidupan rumah tangga serta petani di Kota Pontianak dan sekitarnya.
Dari tangan kekar Bang Joni, saat ini ia telah sukses membangun lebih 30 demonstration plot (demplot) Biogas di beberapa desa di Pontianak dan sekitarnya.
Demplot Biogas merupakan unit peraga dan sosialisasi pemanfaatan limbah kotoran ternak untuk rumah tangga. Bangunan demplot dapat berupa baki penampungan.
Kotoran ternak ditampung mengeluarkan gas yang bisa dimanfaatkan untuk sumber energi berguna bagi rumah tangga, seperti memasak, listrik, dan lainnya. Sedangkan, cairan dari kotoran bisa digunakan untuk pupuk pertanian berkualitas.