Mohon tunggu...
Aditya Dwiki
Aditya Dwiki Mohon Tunggu... Konsultan - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Superman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panggilan Hati, Kasim Mengabdikan Diri untuk Petani

13 September 2021   06:56 Diperbarui: 13 September 2021   06:56 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kasim yang mengaku tidak memiliki keahlian menyusun skripsi akhirnya dibantu  teman-temannya yang memutuskan untuk mengangkat kisah perjuangan Kasim di Waimital sebagai pembahasan Skripsi.

Dengan nada yang khas, ramah, penuh hayatan, Kasim perlahan menceritakan perjalanan membangun Waimital kepada teman-temannya yang mendengarkan dengan penuh haru. Mereka menganggap Kasim sebagai sosok yang memberikan bukti nyata akan pengabdian kepada masyarakat melampaui makna dari penugasan yang diterima lewat program KKN itu sendiri.

Pagi itu cukup cerah, matahari terbit tak pernah mengingkari waktu, 22 September 1979, hari wisuda tiba. Kasim nyatanya tidak berharap banyak, apa yang bisa diharapkan dari wisuda seorang mahasiswa yang seharusnya sudah berlangsung selama 15 tahun sebelumnya. 

Memutuskan untuk duduk di barisan kursi paling belakang, namun hal tak terduga justru terjadi. Begitu Kasim datang, semua orang berdiri dan bertepuk tangan. Dedikasi yang Kasim lakukan membuat banyak orang sangat menghormati dirinya.

Tak melupakan tekad yang ia miliki sejak awal, selepas wisuda Kasim diketahui kembali ke Waimital dan meneruskan hal-hal yang ingin ia bangun, padahal saat itu dirinya diketahui mendapat berbagai tawaran pekerjaan yang menjanjikan.

Dari sosok Kasim kita belajar banyak tentang arti pengabdian terhadap hidup. Nafas dan jiwa raga ini dihibahkan tanpa pamrih. Sekali lagi, di ujung tulisan ini, penulis selalu berharap "Panjang Umur Untuk Hal-Hal Baik". Terima kasih Bapak Kasim. Dedikasimu untuk negeri ini patut banyak dicontoh penerus negeri.  

Panjang umur dan sehat selalu Antua. (*)

Sumber : 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun