Bulan depan tepatnya tanggal 20 Oktober Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bersama wakilnya KH Mar'uf Amin secara resmi akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden.
Saat itu pula para menteri alias pembantu presiden akan berganti kepemimpinan. Beberapa nama lama dan baru dari berbagai kalangan untuk mengisi kursi menteri di Kabinet Kerja Jilid II pun sudah dikantongi presiden.
Siapa yang dipertahankan ataupun yang harus digantikan, saya rasa mereka sudah memberikan kinerja terbaiknya untuk negeri.
Tapi jika boleh berpendapat saya merasa salah satu nama yang layak dipertahankan di kebinet Jokowi-Ma'ruf Amin jilid 2 adalah Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Bukan tanpa alasan, sosok Ryamizard Ryacudu dinilainya sangat layak dipertahankan karena sejumlah program yang digulirkan mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut dinalai berhasil dan cemerlang.
Jika kita melihat kedepan dengan kapasitas Menhan Ryamizard sebagai individu maupun dalam kedudukan sebagai Menhan, Presiden Jokowi dapat terbantu dalam menjalankan program pembangunan tahap kedua yang berorientasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia. Sebab Kementerian Pertahanan telah membangun rintisan program bela negara yang memperkuat basis ideologi, integritas, kecintaan pada nilai luhur bangsa dan tanah air.
Keberadaan Menhan Ryamizard Ryacudu juga telah berhasil menata kebijakan bidang pertahanan, menginisiasi keterlibatan masyarakat luas dalam program bela negara, dan terpinting Ia mampu mendinginkan suasana ketika ada upaya adu domba saat pemilu.
Saya rasa Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu juga salah satu sosok keteladanan tentang nasionalisme di Indonesia. Seorang yang patut dianggap guru tentang persatuan Indonesia.
Bukan bualan semata, tapi itu nyata adanya. Tengok sikap Menteri Ryamizard yang amat geram dengan rasisme. Bagi Menteri Ryamizard, tak ada ampun kepada pelaku rasisme. Proses hukum harus dilakukan dan tetap berjalan.
Jadi selamat berjuang Menhan Ryamizard Ryacudu dimana pun nanti engkau akan bertugas, Bravo!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H