Mohon tunggu...
Aditya Dwiki
Aditya Dwiki Mohon Tunggu... Konsultan - Pribadi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Superman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengetahuan Dangkal Oknum Esjewe

17 September 2019   09:10 Diperbarui: 17 September 2019   09:26 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ada lagi seorang aktivis sosial --istilah kekiniannya social justice warrior atau esjewe-- berceloteh hambar di akun media sosial (medsos) pribadinya tentang Papua. Narasi cuitannya: dangkal keilmuan.

Di akun medsosnya, si esjewe itu mengungkapkan kalau semua rezim pemerintah hanya berbuat kebijakan supaya Papua jangan sampai lepas di setiap masanya kepemimpinannya. Pokoknya: pemerintah mutlak hanya ingin Papua tetap dalam NKRI.

Itu argumentasi amat bodoh. Si esjewe itu sangat kentara buta sejarah. Bahkan esjewe itu sudah pantas mengangkangi pergulatan sejarah Indonesia terhadap Papua sejak masa awal merdeka. Jelas-jelas esjewe itu tak paham bagaimana ketatanegaraan Indonesia dilakukan.

Hei, Indonesia itu negara persatuan. Dari Sabang-Merauke merupakan wilayah-wilayah yang terintegrasi dengan NKRI. Dan itu sudah jadi konsensus para pendiri bangsa sejak awal kemerdekaan diraih. Tidak boleh ada satupun daerah yang boleh berdiri sendiri.

Sang esjewe itu rasanya tak pantas mengaku sebagai warga negara Indonesia. Dia benar-benar melupakan keteguhan dan tekad pemerintah sejak awal untuk mengembalikan Irian Barat (kini Papua) ke Indonesia dari tangan Belanda tahun 1963.

Usaha itu bukan dilakukan dengan cara mudah. Mengorbankan pikiran, akal sehat, tenaga sampai nyawa agar Papua jangan sampai lepas. Sudah cukup bukti bagaimana Indonesia mencintai Papua sejak dulu.

Indonesia kan juga negara persatuan. Artinya: semua daerah di Indonesia terikat satu, tidak berdiri masing-masing atau ingin melepaskan diri. Seluruh daerah di Indonesia dalam kedaulatan Indonesia. Diayomi pemerintah Indonesia.

Dengan begitu memang jelas bila tak ada setiap masa pemerintahan di Indonesia yang ingin Papua hengkang. Sebab sudah jadi sistem tata pemerintahan Indonesia. Lho kok ada esjewe mencuit dengan nalar rendah? Apa dia pengkhianat bangsa Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun