Mohon tunggu...
Michael Aditya
Michael Aditya Mohon Tunggu... Insinyur - Healer, Hypnotherapist, Neo NLP Practitioner, IT People

Start my career from motorcycle repair person, PPIC person in manufacturing, IT Practitioner, IT Enthusiast, Hypnotherapist and very interested in Self-Healing and Pure Consciousness.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Villain

5 Maret 2020   14:22 Diperbarui: 5 Maret 2020   14:22 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi Hitam-putih....Jahat-baik, sumber: adith26journet.blogspot.com

30 Januari 2020

Saya ingat sekitar 5 tahun yang lalu, dimulainya era film Superheroes, dimana main character (Tokoh Utama) di dalam film itu memiliki kekuatan super. Nah, di setiap film superheroes tersebut pasti memiliki yang namanya Super Villain (Musuh Super). Ya pada dasarnya di setiap film memiliki Villain (Musuh/Karakter Jahat) di setiap plotnya, baik itu berupa manusia biasa, monster, binatang buas, bencana alam, sampai keadaan yang tidak bisa digambarkan.

Villain di kehidupan anda

Bagaimana dengan kita, anda dan saya? Pasti di setiap bagian kehidupan kita punya yang namanya 'Villain' atau Karakter Musuh yang kita ciptakan sendiri (Bagi yang merasa tidak punya, saya sangat bersyukur anda bisa menemukan kedamaian di dunia ini). Saya tidak membahas secara spesifik seperti apa modelnya.

Mari kita contohkan teman saya saja, sebut saja namanya Gabriel, untuk selanjutnya kita sebut Biel. Biel bekerja sebagai pegawai perkantoran di sebuah pusat kota metroplitan. Dia bekerja selama 8 jam per hari, 5 hari dalam seminggu, 4 minggu dalam sebulan dan 12 bulan dalam setahun. Karena perantauan, Biel tinggal di dalam kos-kosan satu rumah 6 kamar bersama 5 penghuni kosan lainnya. Setiap pagi Biel harus bangun jam 5 pagi, mandi, sarapan kalau ada, kemudian jam 6 harus sudah keluar kosan karena perjalanan dari kosannya ke kantor menumpuh waktu 1,5jam, setidaknya jam 7.30 sudah sampai kantor dan absen menggunakan ID Card.

Biel pernah bercerita kepada saya bahwa dirinya sudah pindah kerja dan kosan beberapa kali tetapi dia selalu bertemu orang-orang dengan karakter yang sama. Contohnya dia pindah di sebuah Bank A, teman kerjanya ada yang merasa superior dan selalu berusaha mengungguli dia, baik dalam segi pekerjaan maupun pergaulan, kemudian Biel juga bertemu dengan atasan yang memiliki karakter yang hampir mirip.

Biel mengatakan pada saya ketika suatu saat bertemu dengan orang yang tinggal satu kos dengannya. "Lihat orang ini kelakuannya buruk banget, kalau buang sampah di depan kamarnya selalu sembarangan, jadi membuat penghuni lainnya nggak nyaman, dan dia sering banget menggunakan dapur dan ditinggalkan begitu saja tanpa dirapikan atau dibersihkan kembali"

Kemudian Biel menyambung ceritanya "Saya punya rekan kerja yang kerjaannya selalu tidur kalau di ruangan, sudah saya ingatkan beberapa kali tapi dirinya malah memusuhi saya". Sambungnya "Kalau saya pulang ke kampung halaman saya, kakak saya selalu sirik sama saya karena saya selalu membawakan oleh-oleh untuk Bapak dan Ibu tetapi tidak membawakan oleh-oleh untuk dirinya". Pungkasnya, "Mengapa Tuhan menghadirkan orang-orang yang jahat kepada saya padahal saya tidak pernah jahat kepada mereka?"

Mengapa ada Baik ada Jahat?

Mengapa? Karena kita masih terjebak di ruang dan waktu, masih terjebak di konten, ini yang selalu diajarkan oleh Mentor saya Pak Bagus Herwindro, "Ketika kita masih terjebak di ruang dan waktu maka kita akan menjumpai dualitas, yaitu Hitam-Putih, Baik-Buruk, Manis-Pahit dan lainnya mengandung peng-kutub-an...". Sedangkan kalau kesadaran kita sudah sampai pada Superposisi (Sebagai Spiritual Being) maka kita bisa melihat sesuatu dari Konteksnya, dan field yang ada di dalamnya dan konten yang terkandung.

Lalu Bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun