Mohon tunggu...
Adi Firmansyah
Adi Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - frelance dan konten kreator

saya seorang freelance dengan keseharian menjadi konten kreator di youtube dan beberapa artikel di website.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fenomena Gig Ekonomi dalam Dunia Kerja Modern

8 September 2024   17:00 Diperbarui: 8 September 2024   17:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena 'Gig Economy': Bagaimana Perubahan Cara Kita Mendapatkan Uang

Di tengah kemajuan teknologi, globalisasi, dan perubahan sosial yang cepat, cara kita bekerja dan mendapatkan penghasilan telah mengalami transformasi yang signifikan. Salah satu perubahan terbesar adalah munculnya fenomena yang dikenal sebagai gig economy. Istilah ini merujuk pada sistem ekonomi di mana pekerjaan dilakukan dalam bentuk kontrak jangka pendek, tugas lepas, atau proyek individu, daripada melalui pekerjaan penuh waktu yang tetap. Dalam gig economy, pekerja seringkali disebut sebagai freelancer, kontraktor independen, atau pekerja lepas.

Fenomena ini telah mengubah dinamika pasar tenaga kerja di seluruh dunia. Platform seperti Uber, Grab, Fiverr, Upwork, dan TaskRabbit telah memberikan pekerja fleksibilitas untuk memilih proyek yang mereka minati dan waktu kerja yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, meskipun menawarkan berbagai keuntungan, gig economy juga menghadirkan tantangan baru terkait dengan stabilitas keuangan, hak-hak pekerja, dan ketidakpastian pendapatan.

Asal Mula dan Pertumbuhan Gig Economy

Gig economy bukanlah konsep baru. Sebelum Revolusi Industri, kebanyakan orang bekerja secara mandiri atau sebagai pekerja lepas. Namun, pada abad ke-20, kontrak kerja penuh waktu dengan jaminan sosial dan stabilitas pendapatan menjadi standar di banyak negara industri. Perubahan besar dimulai kembali pada awal abad ke-21, dengan berkembangnya teknologi digital dan platform online yang menghubungkan pekerja dengan pelanggan atau pemberi kerja.

Salah satu pemicu utama perkembangan gig economy adalah teknologi. Perkembangan internet dan smartphone memungkinkan para pekerja untuk terhubung dengan klien dan proyek di seluruh dunia. Platform seperti Uber dan Airbnb, misalnya, tidak hanya menyediakan layanan baru kepada konsumen, tetapi juga membuka peluang bagi individu untuk menghasilkan uang dengan memanfaatkan aset atau keterampilan mereka sendiri. Model ini kemudian berkembang ke berbagai sektor lain, termasuk desain grafis, penulisan, pengembangan perangkat lunak, dan layanan profesional lainnya.

Faktor lainnya adalah perubahan dalam harapan dan preferensi masyarakat terhadap pekerjaan. Banyak orang, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z, menginginkan fleksibilitas yang lebih besar dalam pekerjaan mereka. Mereka mencari keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, serta kebebasan untuk memilih proyek yang sesuai dengan minat mereka. Di sisi lain, perusahaan juga cenderung menyukai pekerja gig karena mereka dapat mengurangi biaya overhead yang terkait dengan karyawan tetap, seperti tunjangan kesehatan, pensiun, dan pengeluaran jangka panjang lainnya.

Keuntungan dari Gig Economy

Salah satu daya tarik terbesar dari gig economy adalah fleksibilitas. Pekerja dapat memilih pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka dan menyesuaikan jadwal kerja dengan kehidupan pribadi mereka. Ini memberikan kebebasan bagi mereka yang memiliki komitmen lain, seperti merawat keluarga atau mengejar pendidikan tambahan, untuk tetap menghasilkan uang tanpa terikat pada pekerjaan penuh waktu yang tradisional.

Selain itu, gig economy memungkinkan individu untuk mendiversifikasi sumber penghasilan mereka. Dengan mengambil beberapa proyek sekaligus, pekerja dapat meningkatkan pendapatan mereka dan tidak bergantung pada satu pemberi kerja saja. Ini juga memberikan peluang bagi orang-orang untuk memonetisasi keterampilan khusus atau hobi mereka, seperti menulis, desain, atau musik, yang mungkin tidak bisa mereka lakukan dalam pekerjaan tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun