Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran penting tentang hubungan antara uang dan kesenjangan ekonomi. Krisis ini memperlihatkan bahwa ketidaksetaraan ekonomi bukanlah fenomena yang bersifat alamiah atau tak terhindarkan; ia adalah hasil dari kebijakan, institusi, dan struktur ekonomi yang tidak adil. Krisis juga menunjukkan bahwa dalam keadaan darurat, mereka yang paling rentan sering kali adalah yang paling menderita, sementara mereka yang sudah berada di posisi atas dapat bertahan atau bahkan memperoleh keuntungan.
Namun, pandemi juga memberikan peluang untuk melakukan perubahan. Dengan meningkatnya kesadaran tentang ketidaksetaraan ekonomi yang tajam, semakin banyak suara yang menyerukan reformasi ekonomi yang lebih adil. Ini termasuk langkah-langkah seperti peningkatan upah minimum, perbaikan sistem jaminan sosial, investasi dalam pendidikan dan kesehatan, serta perpajakan yang lebih progresif untuk mengurangi konsentrasi kekayaan yang tidak proporsional.
Ke depan, tantangan terbesar bagi pemerintah dan masyarakat global adalah bagaimana mengatasi dampak jangka panjang dari kesenjangan yang diperburuk oleh pandemi ini. Pandemi memberikan momentum untuk reformasi, tetapi kesuksesan jangka panjang akan sangat bergantung pada komitmen politik dan ekonomi untuk menciptakan sistem yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H