Mohon tunggu...
Adi Firmansyah
Adi Firmansyah Mohon Tunggu... Lainnya - frelance dan konten kreator

saya seorang freelance dengan keseharian menjadi konten kreator di youtube dan beberapa artikel di website.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Filosofi Johan Cruyff yang Merevolusi Dunia Sepakbola

3 September 2024   15:00 Diperbarui: 4 September 2024   00:43 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski Cruyff adalah jenius sepak bola di level klub, karier internasionalnya bersama tim nasional Belanda juga penuh dengan drama dan kontroversi. Di Piala Dunia 1974, Cruyff memimpin Belanda ke final dengan gaya bermain "Total Football" yang menakjubkan, memikat dunia dengan taktik progresif dan penampilan yang dominan. Di turnamen ini, Cruyff menciptakan "Cruyff Turn" yang terkenal—gerakan licin di mana ia mengecoh pemain lawan dengan gerakan tubuh yang brilian—sebuah momen yang mengabadikan namanya dalam sejarah.

Namun, di final Piala Dunia 1974, Belanda kalah dari Jerman Barat meskipun mereka dianggap sebagai tim terbaik. Meski tidak meraih trofi Piala Dunia, Cruyff tetap dikenang sebagai pemimpin dari salah satu tim paling inovatif dalam sejarah sepak bola.

Kontroversi menyelimuti keputusannya untuk tidak berpartisipasi dalam Piala Dunia 1978 di Argentina, ketika ia memilih untuk absen dari turnamen tersebut. Alasan di balik keputusannya lama menjadi misteri, hingga akhirnya terungkap bahwa Cruyff dan keluarganya mengalami percobaan penculikan di Barcelona, yang membuatnya memutuskan untuk fokus pada keselamatan keluarganya daripada bermain di turnamen.

Kembali sebagai Pelatih dan Filosofi Sepak Bola

Setelah pensiun sebagai pemain, Cruyff kembali ke dunia sepak bola sebagai pelatih, dan di sinilah ia benar-benar mengukuhkan warisannya sebagai seorang revolusioner. Filosofi Total Football yang ia pelajari dan praktikkan sebagai pemain, kini ia terapkan sebagai pelatih dengan cara yang lebih cemerlang.

Setelah melatih Ajax dengan sukses, Cruyff kembali ke Barcelona, kali ini sebagai pelatih. Ia membangun tim yang dikenal sebagai "Dream Team," yang mendominasi sepak bola Spanyol dan Eropa pada awal 1990-an. Di bawah asuhan Cruyff, Barcelona memenangkan empat gelar La Liga berturut-turut dan trofi Liga Champions pertama mereka pada tahun 1992. Lebih dari sekadar kemenangan, Cruyff memperkenalkan gaya bermain yang indah dan menyerang, yang kemudian menjadi fondasi dari filosofi sepak bola Barcelona yang terkenal hingga saat ini—gaya yang kemudian diadopsi dan dipopulerkan oleh para penerusnya seperti Pep Guardiola.

Sebagai pelatih, Cruyff menanamkan prinsip-prinsip yang tidak hanya memprioritaskan kemenangan tetapi juga cara bermain yang estetis dan penuh kreativitas. "Sepak bola adalah permainan tentang kecerdasan," katanya, menekankan pentingnya berpikir cepat dan bermain sebagai tim. Bagi Cruyff, sepak bola bukan sekadar olahraga, tetapi sebuah seni yang harus dimainkan dengan keanggunan dan visi.

Kehidupan di Luar Lapangan dan Warisan Abadi

Di luar lapangan, Johan Cruyff adalah sosok yang penuh karisma tetapi juga kontroversial. Ia tidak takut mengungkapkan pendapatnya, bahkan jika itu berarti menentang otoritas. Sikap kritisnya terhadap FIFA, UEFA, dan politisi sering kali membuatnya menjadi figur yang disegani namun juga disalahpahami. Ia juga seorang perokok berat selama bertahun-tahun, yang akhirnya menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk serangan jantung pada tahun 1991. Setelah menjalani operasi bypass jantung, Cruyff berhenti merokok dan menjadi advokat untuk gaya hidup sehat.

Cruyff meninggal pada 24 Maret 2016, setelah berjuang melawan kanker paru-paru. Namun, warisannya jauh dari kata berakhir. Filosofinya, yang menekankan permainan indah, berpikir cepat, dan kepemimpinan kolektif, tetap menjadi dasar dari banyak tim modern, khususnya di Barcelona dan Ajax. Akademi Johan Cruyff dan yayasannya juga terus membantu anak-anak di seluruh dunia, mengajarkan nilai-nilai sepak bola yang ia anut: kreativitas, kebebasan, dan kebersamaan.

Johan Cruyff bukan hanya pemain sepak bola; dia adalah seorang revolusioner yang merubah wajah permainan. Dari kejayaannya sebagai pemain yang memperkenalkan Total Football hingga warisannya sebagai pelatih yang membentuk filosofi sepak bola modern, Cruyff akan selalu dikenang sebagai seorang jenius, baik di dalam maupun di luar lapangan. Lebih dari itu, dia adalah contoh dari keberanian dan keteguhan hati, seseorang yang tidak hanya bermain sepak bola tetapi juga mengajarkan dunia cara baru untuk memainkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun