Mohon tunggu...
YOAN DEWI
YOAN DEWI Mohon Tunggu... -

" you are what you read "

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Binasa

5 Juli 2011   11:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

INI KAH CINTA YANG DULU KU DAMBA?

MEMANG CINTA INDAH DI AWAL

SAAT CINTA MENYAPA, BIBIR INI TAK LEPAS DARI SENYUMAN, HATI TAK LEPAS DARI BAHAGIA

NAMUN KALA CINTA BINASA, BIBIR JADI KELU TUK TERSENYUM, BAHKAN HATI JADI PORAK PORANDA…

ITULAH HEBATNYA CINTA…

ITU PULA YANG KU RASAKAN SAAT INI

BIBIRKU KELU , TUK TERSENYUM PUN SUSAH

HATI TAK DAPAT MENGECAP RASA BAHAGIA HANYA RINTIHAN, KESAKITAN DAN RASA PEDIH

SEPERTI ITUKAH BENTUK CINTA YANG DULU KU DAMBA?

HANYA SEMU BELAKA, FATAMORGANA…

KAU DATANG TANPA KUPINTA

BAGAI OASIS HATI DI PADANG PASIR YANG GERSANG DAN TANDUS

BAGAI ANGIN DENGAN HEMBUSAN YANG MENYEJUKKAN HATI

BAGAI EMBUN PAGI YANG MENYEGARKAN JIWA

BETAPA KU TERLENA DI BUATMU…

KAU MENJELMA BAGAI SILUMAN

BERBAGAI BENTUK KAU JELMA TUK RAIH MAUMU

BAGAI MALAIKAT YANG MEMANAHKAN BUSUR CUPIDNYA TEPAT DI HATIKU

YANG TANDUS DAN GERSANG TANPA HUNIAN

DAN KAUTEBARKAN BENIH BUNGA BUNGA NAN INDAH DI PADANG HATI KU YANG GERSANG

KERAMAHAN, KESOPANAN, KESANTUNAN DAN KEPATUHAN AGAMA YANG KAU PERLIHATKAN

TOPENG YANG CUKUP KUAT TUK MEMULAI SEBUAH SANDIWARA OPERA SABUN

SEGALA YANG DI PERLIHATKAN HANYA MAYA BELAKA

OH TIDAK LEBIH TEPATNYA HANYA KEDOK TUK CAPAI LANGKAH BERIKUTNYA

DAN EPISODE SELANJUTNYA SUDAH PASTI DAPAT DI TEBAK, “SELAMAT ANDA TERPILIH TUK JADI PENGHUNI HATI GERSANG INI”

SEBUAH SANDIWARA PERCINTAAN OPERA SABUN

YANG DI MULAI DENGAN KEBOHONGAN

TUK RAIH SIMPATI, CINTA, PERHATIAN DAN TEMPAT YANG TAK BIASA DI HATI YANG SUDAH USANG ITU

DAN AKHIRNYA TUJUAN AKTOR UTAMA TERCAPAI TANPA KESUSAHAN DAN HALANGAN

SEMUA DAPAT TERLEWATI DENGAN RAPI

SETELAH MENJADI PENGHUNI TETAP DI HATI YANG USANG

KAU TUNJUKKAN SIKAP ASLIMU

KAU TUNJUKKAN SIAPA KAU SESUNGGUHNYA

AAAAAIIIHHH MAKHLUK JADI JADIAN

YANG MENJELMA JADI SUPERMAN

NAMUN KINI KUL IHAT

KAU BUKAN SUPERMAN YANG KU KENAL DULU

YANG MEMPERJUANGKAN CINTA NYA

MAU BERKORBAN DEMI MEMBAHAGIAKAN GADIS YANG KAU CINTA

KAU TAK LEBIH DARI SEEKOR KUMBANG GUNDUL YANG TAK PUNYA SAYAP

ISI OTAKMU HANYA MAKAN, ROKOK DAN TIDUR MAKMUR HIDUPMU

LALU DENGAN APA KAU MENGHAMPIRI MAWARMU

KAU PINCANG

KAU TAK DAPAT TERBANG BAGAI SUPERMAN LAGI

TAK ADA BEDA NYA ANTARA ADA DAN TIADANYA KAMU

PERCUMA TAK ADA GUNA

KAU DATANG MENJELMA BAGAI SUPERMAN YANG TANGGUH

NAMUN TERNYATA KAU HANYA BANCI

YANG ALEMAN, EGOIS, KERAS KEPALA, MERASA SLALU BENAR DAN BULLSHIT !!!

KAU DATANG HANYA MEMBUAT RUSUH DAN KISRUH HATI YANG LAPUK

KU PIKIR KAU DATANG MEMBAWA PUPUK NAMUN HANYA BIKIN AMBRUK

SEKALI DUA KALI KU MAAFKAN

NAMUN SETIAP SAAT KAU COBA TUK BONGKAR HATIKU

NAMUN TAK BERTANGGUNG JAWAB TUK PASANG HATIKU YANG SUDAH KAU BONGKAR ITU

KAU PIKIR INI MAINAN ELEKTRONIK YANG KALAU RUSAK DAPAT DI REPARASI KLO TAK JALAN BISA DI GANTI BATERAI NYA?!

JIKA KAU BOSAN DAPAT KAU TUKAR LAGI DENGAN MAINAN BARU?!

KAU PIKIR KAU ANDE ANDE LUMUT

YANG DI PEREBUTKAN PARA GADIS

TUK MENDAPATKANMU JADI SUAMINYA?!

KAU PIKIR KAU ITU HEBAT?!

KAU TERLALU SOMBONG DENGAN SMUA ATRIBUT MU….

LAKSANA PANGLIMA PERANG YANG GAGAH BERANI

MAJU MEMIMPIN RIBUAN BALA TENTARA TUK MENGHADAPI PASUKAN MUSUH

NAMUN KAU TAK LEBIH DARI PERUSAK

HAMA WERENG YANG MERUSAK TANAMAN PADI PETANI

PEMBUAT ONAR DAN MASALAH

BINASALAH KAU DENGAN SEGALA YANG KAU BAWA

KEMBALILAH KAU KE HABITAT DAN ALAM MU DULU

TAK SELAYAK NYA KAU DAPAT TEMPAT DI HATIKU

KARENA KAU BUKANLAH PANGERAN CINTA YANG KU TUNGGU

DRAMA MU SUDAH USAI, KISAHMU KINI AUS, SEKARANG BINASA KAU!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun