4) Terhambatnya Pembangunan Sosial dan Ekonomi: Konflik yang berlarut-larut mengganggu kerjasama antar individu dan kelompok, sementara diskriminasi menghambat akses yang merata terhadap sumber daya dan peluang, sehingga menghambat pembangunan sosial dan ekonomi.
5) Hilangnya Keberagaman dan Keanekaragaman: Kehilangan toleransi dapat mengancam keberagaman dan keanekaragaman masyarakat, mereduksi kekayaan budaya serta identitas suatu bangsa.
Perlunya menerapkan sikap toleransi dalam masyarakat sebagai fondasi yang kuat untuk mempromosikan kedarnaian, keadilan, dan kemajuan bersama. Toleransi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya, di mana setiap individu dihargai dan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dalam keragaman yang ada.
Terdapat beragam upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan toleransi beragama dalam masyarakat, antara lain:
1. Pendidikan dan Kesadaran: Mendorong pendidikan tentang toleransi, pluralisme, dan pemahaman agama yang inklusif sejak kurangnya toleransi beragama dapat mengakibatkan konflik, ketegangan, dan bahkan kekerasan antarumat beragama. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk berkomitmen dalam menciptakan lingkungan. yang inklusif, di mana setiap individu dapat merasa aman dan dihormati dalam menjalankan keyakinannya.Â
2. Dialog Antar Agama: Membangun forum-dialog antaragama yang terbuka dan inklusif dapat memperkuat pemahaman dan mengurangi ketegangan antarumat beragama.
3. Komitmen Pemimpin Agama: Pemimpin agama memiliki peran penting dalam mempromosikan toleransi. Mereka dapat menjadi model dan mengadvokasi nilai-nilai toleransi melalui ceramah, pengajaran, dan aksi nyata.
4. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Menggalang dukungan dari komunitas lokal, termasuk pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pemimpin adat, untuk membangun budaya toleransi dan perdamaian.
5. Pengembangan Kebijakan Publik: Menerapkan kebijakan publik yang mendukung dan melindungi hak-hak agama serta menghormati keberagaman sebagai bagian integral dari identitas nasional.
6. Penggunaan Media dan Teknologi: Memanfaatkan media dan teknologi untuk mendukung narasi yang mengedepankan perdamaian, toleransi, dan kerjasama antaragama.
7. Kegiatan Bersama: Mengadakan kegiatan-kegiatan bersama antarumat beragama, seperti festival budaya atau kegiatan sosial, untuk mempererat ikatan sosial dan membangun rasa saling menghargai.