Aleppo, Suriah sedang dihadapi musim dingin disertai turun salju lebat hingga menimpa tenda - tenda pengungsian dan membahayakan bagi para pengungsi. Kejadian datang dari dua orang anak  berumur 5 tahun bernama Leen dan Intisar al Abdullah yang berniat untuk menghangatkan diri menggunakan mesin penghangat, namun nahas, mesin penghangat tersebut malah membakar seisi tenda yang ditempatinya pada Senin (17/01) . Dua orang anak meregang nyawa dan tidak bisa diselamatkan. Barang yang berada di dalamnya terbakar habis tanpa sisa.
Musim dingin yang melanda Suriah, membuat kehidupan pengungsi menderita. Sejumlah komunitas internasional pun menyerukan bantuan darurat untuk pengungsi, seperti pakaian hangat, mesin penghangat ruangan, hingga pakain musim dingin.
Mohammed (24), yang telah mengungsi bersama istri dan dua anaknya ke sebuah kamp di barat laut Suriah, mengatakan, akibat badai di musim dingin, dia telah kehilangan semua harta bendanya.
"Tenda yang keluarga tempati hancur total. Kami kekurangan semua kebutuhan hidup mulai dari tempat tinggal yang layak hingga sumber pemanas dan makanan. Dingin sekali dan kami membutuhkan bantuan segera." ujar Mohammed.
Sahabat, tegakah kita melihat saudara kita berjuang bertahan hidup di tengah dinginnya musim dingin ekstrem serta nyawa pun bisa melayang karena kedinginan? Mari bantu mereka dengan sedekah terbaikmu melalui Aksi Cepat Tanggap dengan menghubungi careline 082124088990.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H