Mohon tunggu...
Acep Yayan XII MIPA 4
Acep Yayan XII MIPA 4 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kelas 12 mipa 4

Gak ada

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Komondor Laut Aru

20 November 2021   07:31 Diperbarui: 20 November 2021   07:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SANG KOMONDOR LAUT ARU

"Hei nak bangun, udah pagii " seru ibu sambil membukakan jendela kamarku

Pagi di hari Senin cerah, aku bangun menuju kamar mandi setelah di bangunkan ibu ku. Masih ngantuk namun aku cuman bisa memaksakan diri dan tidak bisa membantah perintah ibuku. Aku mulai membersihkan tubuhku mandi dengan air dingin sumur membuat ngantuknya hilang seketika. Di meja makan ibuku sudah membuatkan sarapan untukku dan ayahku. Aku makan sarapan dengan penuh semangat karena masakan ibuku aku sangat menyukainya. Ibuku merasa senang karena masakannya sangat di sukaiku.

Aku sangat senang ketika berangkat ke sekolah, siswa aktif dan suka menjadi andalan kelas dan juga sebagai ketua kelas itu lah aku. Datang ke kelas paling awal dan duduk di paling depan. Sambil menunggu yg lain datang aku membereskan meja guru berserakan dengan buku buku yg belum di kembalikan ke Pemiliknya. Jam 8 waktu Indonesia bagian timur kami semua duduk di meja masing masing sembari menunggu guru datang.

"pagii semuanya" seru guruku dengan penuh senyuman di wajahnya .

"Pagii" semua siswa di kelas menjawab salam hangat dari guru kami

Sangat hangat sekali melihat senyuman nya dan juga aku sangat menyukai pelajaran sejarah yg ia ajarkan. Kami di absen oleh beliau satu persatu nama siswa di sebutkan dan mengacungkan jari nya

"Oke, pembahasan kali ini ibu mau bahas tentang peran penting masyarakat terhadap negaranya"

"Anak anak jika kalian sudah dewasa nanti kalian mau jadi apa?" ibu guru melontar kan pertanyaan kelada kami

Semua jawaban sangat menarik dari berbagai siswa aku sendiri menjawab pengen menjadi salah satu anggota angkatan militer. Ayahku seorang polisi dan aku pengen seperti dia menjaga keamanan negara.

"tentara Bu,"seruku penuh semangat

Cita cita menjadi tentara sudah sedari kecil aku menginginkan nya. Turut ikut dalam membela dan mempertahankan keamanan negara

Tak terasa masa sekolah dasar ku mendekati akhir, aku melanjutkan pendidikan dan masuk di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Semarang. Baru juga beberapa bulan melanjutkan pendidikan di Semarang Indonesia kembali di jajah negara lain negara Jepang selanjutnya menjajah negara kami. Mau tidak mau aku dan yg lainya di pulangkan ke tempat masing-masing dan melanjutkan pendidikan di Salatiga tempat aku lahir.

Berat sekali belajar di bawah tekanan penjajahan Jepang. Ambisiku untuk menjadi tentara nasional Indonesia harus di uji disini. Setamatnya SMP di Salatiga. Aku melanjutkan pendidikan dan masuk ke perguruan Muntilan disana banyak hal terjadi mulai dari peralihan penjajahan dari Belanda ke Jepang sehingga masa belajarku tidak efektif sama sekali. Baru satu tahun mengikuti pembelajaran pendidikan di Salatiga aku dipindah ke pendidikan pelayaran di Semarang. Aku menempuh pendidikan selama setahun dan pendidikan opsir di Goo Osamu Butai dan menjadi lulusan terbaik. Senang sekali menjadi lulusan terbaik dengan nilai tertinggi bisa membuat goresan bahagia di wajah orang tua ku . Dengan pencapaian seperti itu berbagai pekerjaan tentang hal yg berkaitan dengan militer banyak menawarkanmya padaku. Aku di pekerjaan sebagai Mualim di kapal Goo Usamu Butai. Senang sekali rasanya

Dan lebih senengnya lagi 2 tahun kedepannya Indonesia merdeka dan melepas cengkraman dari penjajah. 17 Agustus 1945 hari dimana Indonesia merdeka dan pemerintah meminta ku untuk bergabung dengan . BKR (Badan Keamanan Rakyat) Laut yang kemudian bernama Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI). Peluang ku untuk bisa menjadi salah satu orang yg berjuang untuk Indonesia bebas dari masa penjajahan membuahkan hasil manis dengan bergabungnya dengan BKR ini kesempatan ku untuk terus berkembang dan mempertahankan keamanan negara dari laut. Terutama lautan Maluku hingga Papua.

Dari BKR ini banyak pengalaman misi misi memadamkan kekacauan dengan lara bawahan ku dengan ini banyak pengalaman yg sedikit demi sedikit ku dapat. Indonesia memiliki tentara angkatan laut yg di beri tugas untuk menjaga laut salah satu aku di tugas untuk menjaga perairan Arafura walaupun persenjataan dan juga minim nya akomodasi namun tidak menguras semangat kami untuk menjaga perairan Indonesia.

Di tahun 1950, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Kemudian aku pun diangkat sebagai komandan kapal di KRI Alu. Selanjutkan pindah ke KRI Gajah Mada, KRI Rajawali hingga KRI Pattimura. Banyak pemindahan kapal yg ku pimpin banyak juga pengalaman yg ku dapat dari hal itu.

Ada pencapaian yg sempat membuat senang seklai karena aku berhasil menjabat sebagai hakim pengadilan walaupun empat bulan. Kenapa masa jabatan sangat singkat? Karena Banyak masalah internal yg ada di staf angkatan laut. Aku berserta kolonel Ali Sadikin dan para perwira lainnya tidak setuju dengan kepemimpinan Laksamana Subiyakto yang ketika itu menjabat sebgai kepala staf angkatan laut.

Konflik tersebut membuat Laksaman Subiyakto akhirnya digantikan oleh Kolonel R.E Martadinata sebagai kepala staf yang baru. Tidak lama setelah itu pencapaian lagi aku terima dengan naiknya pangkat secara cepat dari Deputi hingga menjadi komodor (laksamana pertama). Rasanya seneng banget. Ini menjadikan sebuah tunjukan bahwa aku layak untuk menjadi prajurit terbaik angkatan, jangan patah semangat terus berjuang, putus asa tidak di perlukan dalam meraih apa yang kamu mau intinya usahalah yang akan menjawab semua hasil dari yg kamu kerjakan dan tentunya seperti pepatah usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil percayalah usahamu tidak akan sia-sia juga di kerjakan dengan sungguh-sungguh.

Cape sekali setelah tidak pulang kerumah. Tidak sabar ingin mencicipi masakan isteri tercintaku. Oh yaa aku mempunyai istri cantik jelita bernama Siti Kustini dan mempunyai 5 orang anak. Keluarga ku berkumpul dan membuat pesta kecil kecilan untukku kangen banget emang. Namun inilah yg aku rasaka, kehangatan kekuarga harmonis dengan senyuman anak anaku yg begitu mangagumi ku. Masakan isteriku siap aku makan dengan penuh semangat setelah sekian lama tidak menikmati makanan isteri dari kelima anakku

Aku cuman cuti satu Minggu dan melanjutkan kembali tugas ku untuk menjaga kembali perairan Indonesia. Baru juga masuk tugas udah numpuk, namun ini memang sudah menjadi tugas kunsebgai ketua untuk memimpin para bawahan.

Di tahun 1961, konfrontasi Indonesia dan Belanda dalam hal pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda mencapai puncaknya.

Presiden Soekarno ketika itu membentuk Tri Komando Rakyat (Trikora) dan tahun berikutnya 1962, Soekarno membentuk Komando Mandala dalam pembebsan Irian Barat dengan markas di Makassar. Dan aku diserahi tugas sebagai Deputi Operasi. Misi sangat berat kali ini namun pantang mengeluh teua ada di jiwa ku.

Penjajahan yg di lakukan Jepang dan juga keinginan Belanda untuk Menguasai irian jaya namun hal itu kami tangguh dengan senang hati karena NKRI adalah harga mati dan kamu telah mengabdi jiwa raga kami kepadanya dan sudah siap mati

Ketika itu aku melakukan patroli dengan membawa tiga kapal yakni KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau dibawah komandoku. Menjadi komando dengan 3 kapal sekaligus bukan semacam tugas yg mudah. Berat sekali namun jalani sajah dalam pikiranku. Tak lama kemudian kami melakukan operasi senyap.Operasi senyap tersebut dilakukan di sekitar wilayah perairan laut Aru disekitar wilayah Maluku. Tidak lama kemudian pesawat Neptune Belanda yang melakukan patroli menjatuhkan flare.Keadaan yang ketika itu sunyi dan gelap kemudian berubah terang benderang. Tiga kapal Belanda dengan persenjataan lengkap dan ukuran yang lebih besar kemudian muncul membelah langit malam. KetigaKetiga kapal Belanda tersebut ternyata sudah menunggu kami. Tembakan peringatan pertama dilepaskan oleh Belanda dan jatuh disamping KRI Harimau. Kolonel Sudomo kemudian memerintahkan tembakan balasan namun meleset.

Dalam pikiranku pertempuran ini tidak akan membuat kami menang melawan Belanda dengan persenjataan lengkap mereka. Kami memutuskan untuk memanuver 180 untuk kembali ke daratan dan menjauhi pertemuan namun kapal yg di tumpangiku mengalami kerusakan dan tidak bisa memutar untuk kembali. Naas sekali ini memang nasib dan takdir yg harus di terima . Semua kru dan akupu pasang badan membiarkan Belanda menembaki kapal kami agak kedua kapal lainya memutar kembali dengan selamat.

Ohh tuhan apakah ini memang jalan yg harus aku ambil? Memang berat sangat berat harus gugur dalam pertemuan namun aku tersenyum bisa membuat dua kapal lainya selamat dan tidak menjadi korban seperti ku dan kru KRI macan tutul. Aku berteriak-teriak . Kobarkan semangat pertempuran' aku pekikan melalui radio ke dua kapal lainnya yang berhasil selamat. Syukur lah mereka selamat sampai daratan dan tidak ada korban tambahan.

Banyak tabir yang menyelimuti gugurnya kami dalam pertempuran di laut Arafuru. Mulai dar bocornya operasi rahasia tersebut oleh belanda, kemudian operasi tersebut tersebut tidak diketahui oleh pemerintah seperti presiden Soekarno seperti yang ditulis dalam buku Konspirasi Dibalik Tenggelamnya Matjan Tutul (2011) oleh wartawan Julius Pour.

Selain itu, AURI (Angkatan udara) yang dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut karena tidak memberikan bantuan pesawat udara yang berbuntut pada pencopotan KSAU Laksamana Suryadarma yang digantikan oleh Letkol Omar Dhani yang dikisahkan dalam buku Dan Toch Maar! (2009) yang ditulis oleh Sukono.

Dari kisahku bisa menjadi contoh untuk para generasi muda yang pantang menyerah dalam mewujudkan impian nya. Usaha dan terus usaha agar hasil bisa dipetik dengan manis. Namun akan sulit atau bahkan tidak akan tercapai jika terus berleha-leha

Aku akan terus mengawasi semuanya di alam sana mengawasi setiap apa yg di perbuat generasi muda sekarang dan akan tersenyum dengan pencapaian yang di raih oleh kalian. Jadilah orang orang yg berguna untuk negara bukan untuk menjadi orang yg merugikan negara. Karena bangsa membutuhkan generasi yg menonjol dari berbagai bidang agar bisa mambuat bangsa Indonesia tetap makmur dalam meraih kesejahteraan rakyat nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun