Pernahkah anda pergi ke sebuah restaurant atau tempat nongkrong seperti café atau warung kopi, lalu duduk dan memesan minum? Setelah anda duduk, tidak lama kemudian ketika pelayan datang mengantarkan minuman atau makanan, lalu anda menanyakan mengenai wifi dan password dari wifi di restaurant atau café atau warung kopi tersebut?
Atau mungkin ketika baru saja kita datang ke sebuah restauran atau tempat nongkrong, tempat duduk yang kita pilih adalah tempat duduk yang strategis? Maksud dari strategis disini adalah dekat dengan soket listrik atau yang lebih dikenal dengan nama ‘colokan’.
Mungkin juga, selama proses pemesanan makanan, anda juga langsung mempertanyakan apa password wifi dan letak ‘colokan’ terdekat kepada pelayan tersebut.
Beberapa hal di atas merupakan hal-hal yang sering kita jumpai ketika pergi ke suatu restaurant atau tempat nongkrong. Mungkin juga beberapa hal tersebut adalah cerminan dari diri kita sendiri.
Akses internet dan baterai seperti sudah menjadi salah satu ‘kebutuhan pokok’ yang harus ada saat ini.
Menurut data yang dituliskan dalam rubrik Tekno milik Liputan 6.com, ada sekitar 88,1 juta pengguna internet di Indonesia. Dengan jumlah sebesar 88,1 juta pengguna internet, 66 juta orang diantaranya menggunakan perangkat seluler atau mobile dalam mengakses internet.
Facebook menjadi media sosial favorit atau yang masih paling banyak digunakan oleh masyarakat pengguna internet di Indonesia. Â Selain Facebook, di urutan selanjutnya terdapat Twitter dan Google Plus.
Jumlah pengguna internet yang cukup banyak di Indonesia mendukung juga persebaran sebuah berita melalui media-media sosial yang digunakan. Kemajuan teknologi tidak menutup kemungkinan bahwa berita yang terjadi di bumi belahan timur untuk diketahui oleh masyarakat pengguna internet di bumi belahan barat. Konvergensi media menyebabkan semua persebaran informasi, berita, atau hal-hal lainnya sangat mudah diakses dan didapatkan.
Contohnya adalah ketika terjadi penembakan dan pembom-an pada daerah Thamrin Januari 2016 lalu. Masyarakat luar negeri atau di luar Indonesia turut memberikan dukungan bagi Indonesia agar tidak menyerah dan takut menghadapi kasus tersebut melalui akun-akun sosial media miliknya. (Bom di Thamrin, Yesung Suju Prayfor Jakarta)
Lewat sebuah piranti kecil yang akhirnya memberikan efek kepada dunia, sebuah media sosial dimanfaatkan menjadi salah satu media persebaran berita, informasi, dll yang mampu diketahui dunia.
Sumber: