Ruangan yang difungsikan akustik secara optimal misalnya studio musik, bioskop, auditorium, multifunction hall, ruang meeting, lounge, kamar tidur di hotel, bahkan rumah penduduk. Fungsi akustik ruangan bermacam-macam, bisa untuk pengendalian akustik berupa insulasi suara, pengendalian gema dan gaung ruangan, serta dari getaran bangunan. Cara pengendalian akustiknya juga berbeda-beda tergantung pada permasalahan akustik yang dihadapi.
Kali ini akan dibahas pengendalian akustik untuk membangun ruangan yang bisa difungsikan secara akustik dengan optimal. Yuk Simak!
Telah disebutkan bahwa fungsi akustik ruangan bermacam-macam. Pertama akan dibahas mengenai sistem insulasi suara pada ruangan terlebih dahulu.
Sistem insulasi suara berguna untuk mencegah kebocoran suara di dalam suatu ruangan. Kebisingan bisa berasal dari berbagai sumber, seperti kendaraan di jalanan, suara dari lingkungan urban, dari ruangan sebelah, dari peralatan housing (AC dan sejenisnya), hentakan kaki, mesin berat industri, dan masih banyak lagi.
Hampir setiap orang akan merasa terganggu oleh berbagai jenis kebisingan tersebut. Kebanyakan kasus adalah tidak bisa tidur hanya karena merasakan suara yang tidak nyaman. Akibatnya mereka stress, sehingga produktivitasnya menurun.
Pemasangan sistem insulasi suara sebagai solusi masalah kebisingan di dalam ruangan tidak bisa hanya diimplementasikan pada satu sisi saja. Misalnya, untuk ruang meeting sebaiknya peredam suara dipasang pada dinding dan langit-langit, serta pintu apabila diinginkan suara benar-benar terinsulasi di dalam ruangan.
Sedangkan untuk studio musik, bahkan perlu dipasang alas peredam getaran untuk mengantisipasi getaran dari subwoofer dan drum akustik.
Berikut contoh konfigurasi pemasangannya.
Konfigurasi Dinding Kedap Suara
Konfigurasi Langit-langit Kedap Suara
Konfigurasi Lantai Peredam GetaranContoh Ruangan
Biasanya insulasi suara berkaitan juga dengan peredam getaran. Untuk memutus kontak getaran, bisa dimulai dari pemasangan material peredam getaran di bagian lantai, karena perambatan getaran berasal dari lantai yang kemudian merambat melalui struktur dinding bangunan.
Nah, selanjutnya akan dibahas cara mengatasi suara yang bergema dan bergaung pada ruangan. Gema dan gaung sering terjadi pada ruangan yang cukup luas. Namun, tak jarang juga kita temui pada ruangan kecil yang di dalamnya cukup banyak permukaan yang bermaterial keras seperti marmer maupun keramik, sehingga pantulan pada ruangan menjadi cukup banyak.
Pantulan suara berlebih di dalam ruangan mengakibatkan suara yang bergema dan bergaung. Cacat akustik ini menyebabkan ketidaknyamanan suara di dalam ruangan, sehingga perlu dikurangi pantulannya dengan material serap suara. Contohnya, busa peredam serap suara. Furnitur seperti sofa dan gorden juga mampu membantu mengurangi pantulan suara.
Suara pantulan di dalam ruangan bisa berakibat fatal jika terjadi pada ruang konferensi, rumah ibadah, auditorium, dan sejenisnya. Mengapa? Karena bisa jadi informasi yang disampaikan oleh pembicara tidak bisa diterima dengan baik oleh audiens.
Selain itu, ketika kita sedang makan bersantai di restoran, berharap nuansa di sana dapat menyejukkan hati kita untuk healing, ternyata justru sebaliknya. Suara bergaung di dalam ruangan karena kurangnya material serap suara, akibat ruangan yang tidak mempertimbangkan aspek akustiknya saat proses mendesain.
Berikut contoh ruangan yang didesain untuk memenuhi kenyamanan suara penghuni ruangan.
Nah, begitulah kira-kira cara membangun ruangan yang berfungsi akustik secara optimal. Sebaiknya, apabila ingin membangun ruangan, konsultasikan dulu pada ahlinya agar tidak salah desain dan material yang digunakan.
Semoga bermanfaat dan salam akustik!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H