Cara mengantisipasi kerusakan pada bangunan adalah dengan melakukan dekopling dengan cara menambahkan material peredam getaran pada saat proses pembangunan. Jika bangunan sudah terlanjur terbangun, akan sulit untuk dilakukan strategi dekopling getaran. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan struktur dan strategi dekopling saat awal pembangunan.
Bukan hanya bangunannya yang rusak, tetapi peralatan-peralatan di dalam bangunan juga bisa mengalami degradasi fungsi jika terpapar getaran secara terus menerus. Peralatan-peralatan elektronik seperti TV, mesin cuci, AC, alat-alat kesehatan di rumah sakit, dan lain-lain ketika terpapar oleh getaran dari luar secara terus-menerus akan mengurangi masa pakai peralatan tersebut.
Dampak getaran/vibrasi kereta api terhadap masyarakat yang bermukim di sekitar rel kereta api terutama terjadi pada bagian organ-organ tertentu seperti: dada, kepala, rahang, dan persendian lainnya. Di samping rasa ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh goyangan organ seperti ini, menurut beberapa penelitian, telah dilaporkan efek jangka lama yang menimbulkan osteoartritis tulang belakang.
Getaran juga dapat menimbulkan efek vaskuler dan efek neurologik, meskipun belum ada penelitian atau pengujian yang cukup definitif getaran diduga dapat menyebabkan perubahan atau peningkatan tekanan darah yang pada tingkat tertentu dapat mengakibatkan hipertensi (Harrington dan Gill, 2005). Sehingga diperlukan peredam getaran, bukan?
Itu lah beberapa dampak negatif dari kebisingan dan getaran. Mari lebih berhati-hati dan peduli terhadap lingkungan ya, Sobat Akustik!
Apakah kebisingan dan getaran memiliki manfaat? Tunggu di pembahasan Acourete selanjutnya, ya!
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H