Rekam suara semakin menjadi kegiatan yang fenomenal di tahun-tahun ini. Alat rekam dan lokasinya perekaman suara bervariasi, mulai dari yang profesional hingga amatiran pun ada.
Biasanya untuk tingkat amatiran, media publikasi yang digunakan adalah media sosial pada umumnya, seperti TikTok, Instagram, sebagian di YouTube, dan sejenisnya. Sedangkan hasil produksi konten suara yang profesional memenuhi standar untuk dikomersialkan melalui jaringan Spotify, Soundcloud, Netflix, atau memenuhi persyaratan label besar seperti Sony, Universal, dan lain-lain.
Dunia yang serba digital mengakibatkan setiap manusianya juga harus semakin kreatif dalam dunia bisnis, nah studio rekaman ini lah yang digunakan sebagai senjata dalam memasarkan produknya melalui content marketing yang menarik.
Dapat kita saksikan sendiri begitu banyaknya channel podcast di saluran YouTube maupun saluran audio lainnya. Selain itu, banyak pula musisi dan penyanyi baru yang merilis lagu-lagunya. Untuk mendapatkan kualitas suara yang diminati masyarakat, tentunya rekaman harus dilakukan secara profesional, bukan?
Terdapat beberapa jenis studio rekaman dan siaran suara yang perlu kita ketahui, agar pembangunan atau perancangan lebih tepat sasaran. Di antaranya adalah studio podcast, studio musik, studio foley, studio dubbing, studio radio, dan masih banyak lagi.
Kali ini, kita akan berfokus pada proporsi peredam suara pada ruang kontrol studio rekaman profesional saja. Pada gambar di bawah ini kita dapat melihat layout dasar studio rekaman.
Professional Recording Music Studio adalah tempat di mana proses kreatif produksi musik diwujudkan. Terdiri atas beberapa ruangan yang memiliki fungsi khusus. Dua bagian utama di studio musik di antaranya adalah area studio dan ruang kontrol. Kegiatan di area studio adalah penciptaan, aransemen, latihan, dan rekaman musik. Area studio dapat dibagi menjadi live studio dan isolated booth. Sedangkan di ruang kontrol, aktivitas yang dilakukan adalah proses perekaman, penyuntingan, mixing, dan mastering suara.
Control Room adalah ruangan tempat para sound engineer dan produser duduk dan melakukan aktivitas mulai dari merekam suara musik instrumen, memastikan sinyal baik dan terkendali, serta mendengar band selama pertunjukan. Idealnya, ruang kontrol dirancang dan diatur dengan hati-hati dalam hal sistem insulasi suara dan reproduksi suara yang akurat, karena di sinilah keputusan akhir dibuat tentang bagaimana rekaman akan terdengar.
Dalam sebuah ruangan pastilah ada fenomena akustik yang terjadi, seperti flutter echo, room modes, maupun reverberation tergantung dimensi dan bentuk ruangan. Dalam ruang kontrol tidak boleh adanya cacat akustik seperti yang telah disebutkan. Diharapkan netralitas suara dapat dicapai, pendistribusian suara di dalam ruangan secara merata dalam berbagai frekuensi dan sesuai dengan suara instrumen.
Terdapat banyak metode untuk mencegah terjadinya cacat akustik, sehingga suara netral dapat dicapai. Salah satunya adalah menambahkan diffuser sebagai penyebar (pemecah frekuensi) suara dan panel akustik sebagai penyerap suara (mengurangi pantulan suara).
Berikut contoh sederhana ruang kontrol dari Acourete, yang dapat dijadikan referensi Anda semua.
Keterangan:
Ukuran ruangan 3,08m x 3,75m x 2,70m.
Bentuk ruangan balok berisiko terjadinya room modes, sehingga jika ruangan Anda berbentuk balok, sebaiknya aplikasikan diffuser corner bass trap pada setiap pojok ruangan (seperti gambar di atas). Siku ruangan menjadi tempat berkumpulnya gelombang suara frekuensi rendah.
Pada bagian langit-langit dan dinding bagian belakang perlu dipasang diffuser QRD untuk memecah frekuensi pantulan pertama gelombang suara yang datang dari speaker operator atau sound engineer.
Material yang pasti harus diaplikasikan saat membangun ruang kontrol adalah insulasi suara seperti Acourete Noise Armour atau Acourete Silent Wall. Hal ini untuk mengatasi kebocoran suara, baik dari dalam ruangan maupun luar ruangan. Kita mengharapkan tidak ada gangguan suara yang masuk pada saat proses rekaman dilakukan. Berikut contoh pemasangan sistem insulasi suara.
Berikut contoh pemasangan pada ruangan.
Nah, begitu lah proporsi peredam suara untuk ruang kontrol studio rekaman. Ini hanya sebagian kecil panduan untuk membuat studio rekaman professional, masih banyak sekali yang perlu dibahas. Namun, dengan yang sedikit ini dapat memberikan informasi baru dan bermanfaat untuk Sobat Akustik semua. Apabila ada tambahan, silakan informasikan di kolom komentar ya! Salam akustik!
