KONSEP PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN KEPUTUSAN
Konsep pengambilan keputusan dalam dilema etika dapat dipandu melalui sembilan langkah yang membantu kita membuat keputusan yang tepat dalam situasi yang penuh dengan konflik nilai. Langkah pertama adalah mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan. Penting untuk memahami masalah yang dihadapi, terutama apakah itu berkaitan dengan aspek moral, bukan sekadar norma sosial atau etiket.
Langkah kedua adalah menentukan siapa yang terlibat dalam dilema tersebut. Dalam masalah etika, kita perlu melihat siapa saja yang akan terpengaruh oleh keputusan yang diambil, dan mengakui tanggung jawab moral kita untuk berpartisipasi dalam penyelesaiannya.
Langkah ketiga adalah mengumpulkan fakta-fakta yang relevan. Keputusan etika yang baik membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai situasi, termasuk apa yang telah terjadi, siapa yang terlibat, dan bagaimana situasi berkembang. Fakta yang lengkap akan membantu menjelaskan motivasi di balik tindakan para pihak.
Langkah keempat melibatkan pengujian benar atau salah melalui beberapa uji: uji legal, uji regulasi profesional, uji intuisi, uji publikasi, dan uji panutan. Uji ini membantu kita menentukan apakah situasi tersebut melanggar hukum, kode etik, atau prinsip moral pribadi, serta mempertimbangkan apakah tindakan yang diambil bisa diterima oleh publik atau panutan yang dihormati.
Setelah memastikan bahwa situasi tersebut adalah dilema etika, langkah kelima adalah mengidentifikasi paradigma benar lawan benar. Paradigma ini meliputi konflik antara individu vs kelompok, rasa keadilan vs rasa kasihan, kebenaran vs kesetiaan, atau jangka pendek vs jangka panjang, yang membantu memfokuskan isu inti dalam dilema tersebut.
Langkah keenam adalah melakukan prinsip resolusi. Kita perlu memutuskan apakah akan menggunakan prinsip berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking), berbasis peraturan (Rule-Based Thinking), atau berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), tergantung pada apa yang paling relevan untuk situasi tersebut.
Langkah ketujuh adalah investigasi opsi trilema. Dalam beberapa kasus, mungkin ada pilihan ketiga yang belum terlihat. Oleh karena itu, kita perlu berpikir kreatif untuk menemukan solusi alternatif yang mungkin tidak terlihat pada awalnya.
Langkah kedelapan adalah membuat keputusan akhir. Pada tahap ini, keberanian moral diperlukan untuk mengeksekusi keputusan yang sudah dipertimbangkan dengan matang, meskipun mungkin terasa sulit.
Langkah terakhir, langkah kesembilan, adalah mengevaluasi dan merefleksikan keputusan. Setelah keputusan diambil, penting untuk melihat kembali proses pengambilan keputusan dan belajar dari pengalaman untuk meningkatkan kemampuan di masa depan.
Sembilan langkah ini memberikan panduan yang fleksibel namun terstruktur dalam menghadapi dilema etika. Semakin sering kita menggunakannya, semakin baik kemampuan kita dalam membuat keputusan yang berdasarkan nilai-nilai kebajikan universal.