Kedua, soal good governence. Maslah ribetnya pelayanan birokrasi kabupaten Manggarai Barat tak pernah luput dari keluhan masyarakat. Misalnya soal pelayanan pembuatan Kartu tanda Penduduk, pelayanan kesehatan, pendidikan, dsbnya. Adakah program inovatif sebagai prestasi dari Gusti Maria? Tentu tidak. Jika ada pasti ada buktinya.
Ketiga, soal air minum bersih. Air minum bersih selalu menjadi masalah pokok di Manggarai Barat terutama di kota Labuan Bajo. Faktanya bahwa selama masa kepemimpinan Gusti- Maria, masalah air minum bersih selalu ada. Namun ironisnya, locus pariwisata tidak ada keluhan soal air minum bersih.Â
Ada apa? Kenapa dibiarkan? Kenapa Gusti Maria tidak mampu mengatasi maslah air minum bersih? Adakah prestasi Gusti Maria Soal air minum bersih? Jika ada, pasti tidak ada masyarakat yang mengeluh.
Keempat, soal agraria. Labuan Bajo lazim dengan masalah darurat agraria. Sengketa tanah menjadi polemik krusial. Apa persoalannya? Tentunya dari ketidakberesan BPN mengurus sertifikat, kelalaian BPN menerbitkan sertifikat ganda, dan tak luput pula soal mafia tanah yang semakin merajalela. Apa langkah solutif GUSTI MARIA mengahadapi masalah agraria yang berlaur larut?jika ada pasti tidak ditemukan Maslah soal agraria.
"saya ingin sampaikan bahwa kemajuan Labuan Bajo sekarang tidak bisa diklaim sebagai prestasi Bupati dan wakil bupati. Karena sebagian aset di Manggarai Barat dimiliki oleh provinsi dan pusat. Jadi kemajuan Labuan Bajo tidak semerta Merta diklaim sebagai prestasi Kepala daerah. Perhatian dan inovasi pemprov dan pemerintah pusat bisa membawa Labuan Bajo sebagai wisata prime over atau wisata premium. Bisa saja bupati hanya menerima hasil inovasi pemrov dan pemerintah pusat"
Jadi apa prestasi Gusti Maria selama memimpin Manggarai Barat? Jangan mengklaim prestasi atas sesutau yang biasa dikerjakan dan menjadi tanggung jawab kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Setahu saya, belum ada gebrakan baru dari Gusti Maria dalam memimpin Manggarai Barat. Nama beliau belum didengar dalam papan skor kepala daerah berprestasi. Â Diam tanpa prestasi? Jelas. Mereka hanya menjalankan program yang biasa sudah dilakukan sebagai tanggung jawab dan tupoksi kerja menurut UU.
soal prestasi, mereka tidak miliki. Salam produktivitas, salam demokrasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H