Mohon tunggu...
Acik Mdy
Acik Mdy Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Love flower, love gardening. Love what you grow, and what you love will grow.\r\n\r\nhttp://acikmdy-garden.blogspot.com\r\nhttp://acikmdy-recipe.blogspot.com\r\nhttp://acikmdy-journey.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Shalat Ied di KBRI, Serasa di Indonesia

28 Oktober 2012   09:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:18 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jum’at 26 Oktober 2012, adalah perayaan Idul Adha bagi kaum muslim diseluruh dunia, termasuk umat muslim di Singapura. Hari itu, warga Singapura yang muslim, berbondong-bondong menuju masjid-masjid terdekat untuk melaksanakan ibadah sholat ied bersama-sama keluarga, sanak saudara serta handai taulan. Terlebih juga kami, saya dan suami yang tinggal di sini juga ikut bersuka cita untuk menyambutnya.

Kamis malam, selesai makan di food stall, kami mampir di salah satu toko swalayan didekat food stall. Sedikit berbincang, sang kasir, yang merupakan orang india muslim itu mengucapkan selamat hari raya haji pada kami. Kemudian, si kasir itu menyarankan pada kami untuk datang kemasjid lebih awal karena akan sangat ramai sekali dan takutnya nanti tidak kebagian tempat. Saat itu saya dan suami belum memutuskan untuk shalat ied dimana, kami masih memilih tempat. Sebenarnya masjid mana saja tidak masalah. Inginnya yang lebih dekat saja dari tempat tinggal kami, itupun kalau ada, sehingga bisa berjalan kaki saja untuk kemasjid. Tetapi, inilah kenyataannya, bahwa tempat tinggal kami  ya..lumayan jauh dari masjid, tetapi tidak jauh-jauh sekali jaraknya. Paling dekat ya.. kurang lebih limabelas menit naik bus, belum ditambah menit-menit menunggu busnya, serta menit-menit dari tempat tinggal menuju kehalte busnya.

Setelah bermusyawarah  alot dengan suami, akhirnya kami memutuskan untuk sholat ied di masjid KBRI Singapura saja, yaitu di masjid Istiqomah. Kalau dipikir-pikir, ya..jauh sekali jaraknya antara tempat tinggal kami dengan lokasi KBRI itu. Dan untuk menuju kesana, kami harus transit bus juga. Waktu yang ditempuh kurang lebih tigapuluh menit. Tetapi tidak mengapa, karena dihari special ini kami ingin merasakan suasana yang Indonesia, dan mungkin akan kami temui disana, dimasjid Istiqomah.

Jam 06.00 pagi kami telah bersiap diri untuk menuju masjid Istiqomah KBRI. Dibeberapa halte bus, sudah mulai banyak orang yang berbondong-bondong untuk menuju masjid. Saya perkirakan jelas ke masjid yang terdekat. Memang benar perkataan teman kasir kami itu, orang-orang sudah berangkat kemasjid lebih awal. Jam 06.00 pagi sudah mulai bersiap diri untuk berangkat, apalagi untuk menuju masjid harus menggunakan bus. Dan mungkin hanya kami yang berangkat kemasjid yang jauh tempatnya. Tetapi itu tidak masalah untuk kami, karena setelah memasuki kompleks KBRI Indonesia, kami sudah menemukan suasana yang Indonesia sekali. Ketika memasuki gerbangn KBRI, dari jauh kami telah melihat ayam, ya..ayam. Mungkin terasa aneh sekali untuk kawan sekalian, hanya melihat ayam saja kami sudah senang. Itulah kami senang melihat ayam yang berkeliaran bebas dilingkungan KBRI, dan berkokok-kokok. Terdengar juga ditelinga bahasa-bahasa yang tidak asing lagi bagi kami, terdengar orang-orang berbicara dalam bahasa Indonesia, juga terdengar orang-orang berbicara bahasa jawa, atau berbicara bahasa Indonesia dengan logat-logat jawa maupun logat Jakarta.

Sekian banyak orang yang datang berbondong-bondong, tentu juga banyak para TKW (tenaga kerja Wanita) yang datang. Yang saya salut, disana, saya melihat banyak diantara mereka yang mengenakan batik. Bahkan tak jarang juga ada yang mengenakan kebaya. Ini sungguh Indonesia sekali suasananya, batik, kebaya. Suasana inilah yang ingin saya rasakan, meski tinggal dinegeri orang, tetapi ada moment dimana kami, saya dan suami ingin merasakan suasana yang Indonesia sekali. Sampai suami saya bilang, “sampai lupa kalau sedang berada di Singapura, karena khotbah dalam bahasa Indonesia, semua orang berbicara bahasa Indonesia”. Karena seperti hari-hari  biasa, kalau suami shalat jum’at, khotbah nya dalam bahasa inggris.

Tepat pukul  08.00 waktu Singapura, shalat ied dimulai, setelah sebelumnya ada sambutan dari pengurus masjid Istiqomah, dan juga doa bersama untuk kesembuhan salah satu staf KBRI bagian imigrasi, yang dua hari sebelumnya  mengalami kecelakaan.  Khotbah pun disampaikan oleh orang Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara (saya lupa Sumatera Utara bagian mana) dan telah lama menetap di Singapura, yang juga menjadi pengurus masjid di Woodlands, Singapura. Dan dihari raya Idul Adha ini, masjid Istiqomah, berkurban satu ekor sapi, di Sragen, Jawa Tengah.  Didalam masjidpun penuh sesak  diisi oleh jama’ah laki-laki. Dan ada sebagian kecil jama’ah laki-laki yang berada diluar masjid, diteras masjid, dan di pelataran. Sementara jama’ah perempuan semuanya berada dipelataran masjid, yang telah diberi peneduh, agar tidak kepanasan kena sinar matahari, dan agar tidak kehujanan bila hujan tentunya.  Dan penuh sekali, suasananya seperti shalat Idul Fitri di daerah asal. Malah kalau hari raya Idul Adha, belum tentu jama’ah shalad ied nya sepenuh di masjid Istiqomah ini. Karena kebiasaan didaerah asal sana, lebih penting hari raya Idul Fitri ketimbang hari raya Idul Adha. Karena factor penting itu, sehingga orang-orang lebih suka datang ke shalat ied di hari raya Idul Fitri ketimbang datang di shalat ied dihari raya Idul Adha.

Setelah shalat ied yang ditutup dengan doa, antrianpun mengular. Tadinya saya pikir karena banyaknya jama’ah shalat ied di masjid Istiqomah, hingga untuk keluar komplekspun harus sabar mengantri. Itupun bukan untuk keluar kompleks KBRI, tetapi keluar kompleks masjidnya. Ternyata antrian itu mengular dan lama, karena ada pembagian snack. Enaknya…abis shalat dapat snack, snack ala Indonesia lagi. Maksudnya makanan Indonesia. Coba kalau masjid didaerah asal sana membagi snack juga diakhir acara shalat ied, pasti yang datang shalat ied akan bertambah banyak, dan anak-anak juga pastinya senang serta tidak rewel minta pulang. Kamipun tidak sempat untuk ikut berlama-lama untuk antri. Karena kami ingin segera pulang, karena ada sesuatu hal lain yang akan kami lakukan dihari itu. Wah…sayang ya padahal kami kangen sekali dengan makanan Indonesia, karena di food stall didekat tempat tinggal kami tidak ada yang jual makanan Indonesia, kalaupun ada yang jual gorengan, itu beda rasanya.

Inilah pengalaman kami beribadah shalat ied di Singapura dengan suasana Indonesia sekali. Kami bersyukur, senang dan bahagia, karena dihari yang special bisa berkumpul bersama dengan warga Negara Indonesia untuk beribadah bersama. Menikmati suasana yang Indonesia sekali di masjid Istiqomah. Melupakan sejenak bahwa kami tinggal di negeri Uncle Lee.

Dan ada sedikit masukan dari saya untuk KBRI Singapura, mungkin tahun depan kalau ada pembagian snack diakhir acara shalat ied, mohon untuk panitia lebih cekatan dalam pembagian snacknya, atau bisa juga kue-kue yang ada di jajar  diatas meja saja, supaya masing-masing orang yang akan pulang bisa mengambil sendiri-sendiri kue-kuenya, serta minumannya, dan kalau ada yang tidak ingin mengambil snack bisa langsung pulang tanpa harus ikut mengantri, hanya untuk keluar dari kompleks masjidnya. Karena kan kita tidak tahu, mungkin ada orang yang ingin segera kembali kerumah untuk urusan yang lain setelah selesai shalat ied. Kalau terjadi antrian panjang seperti kemarin jum’at, antrian untuk bagi snack, tentu ini akan menyita waktu, bagi mereka yang ingin segera kembali kerumah. Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun