Tak kau hiraukan semak-semak yang menjerit menangis
Kau tetap saja asyik dengan semua itu
Kotak kecil 1000 saja jawabmu, begitukah?
Dik,
Kayu dan rotan menari di kulitmu,
Merah membekas di porimu,
Kau pun merontah. Tak diam!
Di antara celah-celah tarianmu, Aku mengerti.
Tiap langkahmu menjauh
Kau tetap kembali
Tiap kali merah wajahmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!