Mohon tunggu...
achmad syaiful
achmad syaiful Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dik

21 Januari 2019   15:13 Diperbarui: 21 Januari 2019   15:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak kau hiraukan semak-semak yang menjerit menangis

Kau tetap saja asyik dengan semua itu

Kotak kecil 1000 saja jawabmu, begitukah?

Dik,

Kayu dan rotan menari di kulitmu,

Merah membekas di porimu,

Kau pun merontah. Tak diam!

Di antara celah-celah tarianmu, Aku mengerti.

Tiap langkahmu menjauh

Kau tetap kembali

Tiap kali merah wajahmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun