Mohon tunggu...
achmad supardi
achmad supardi Mohon Tunggu... -

Belajar dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pengingkaran

11 Juli 2014   04:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa mesti marah
sedang langit setia mencatat cuaca
dan angin bahkan menelusup
hingga ke lumut?

karena terlalu banyak kembang
yang wanginya ia terbangkan
ke awang-awang

mengapa mesti marah
sedang Masjid Al Aqsa dan Temple Mount
tak pernah lari bertukar arah?

karena sebuah mimbar
hendak diruntuhkan
persis di tengah siang yang membakar

Tapi bisakah menahan lautan agar tak bergelombang
bila sejarah salah eja
dan ayat bertukar tempat
sedang matahari, selalu setia pada bumi?!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun